BATURAJA - Harga komuditi karet di Baturaja Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) anjlok ke angka Rp 6000 per kilogram. Dampaknya pertumbuhan ekonomi daerah berjuluk bumi sebimbing sekundang ini dari 6 persen turun menjadi 6 persen. Hal ini ditegaskan, Kepala Bappeda OKU, Oktavianus melalui Kabid Perencamaan Pengendalian dan Evaluasi, Solihin saat tatap muka dengan Anggota DPD RI, Siska Marleni di ruang Bina Praja Setda OKU, Senin (7/5/18).
Solihin menceritakan, semenjak harga karet turun belakangan ini perekonomian OKU, turun dari 6 persen menjadi 3 persen. Untuk itu kata Solihin dihadapan Siska agar masalah harga karet ini bisa naik kembali. Dengan demikian petani bisa merasakan hasil panen yang baik dan perekonomian oku kembali naik. “Di OKU ini 26 persennya merupakan petani dan mayoritas petani karet. Kalau harga karet tinggi maka petani makmur dan dampaknya perekonomian OKU akan naik lagi,” jelasnya.
Anggota DPD RI, Siska Marleni saat dikonfirmasi wartawan mengatakan, pada kegiatannya kali ini turun langsung kelapangan bertemu dengan masyarakat banyak masukan dan aspirasi masyarakat yang ia terima. Mulai dari masalah jalan, listrik dan kesehatan. “Beberapa hari ini saya sudah melakukan kunjungan ke wilayah OKU raya. Permasalah sama aapirasi yang berhasil kita serap terkait, dengan masalah jalan, listril dan kesehatan,” ucapnya.
Disamping itu saat disinggung mengenai permintaan atau usulan agar harga karet bisa naik kembali Siska menjelaskan, terkait murahnya harga karet ini bukan permasalahan baru.
Ketika suplai, lebih besar dari permintaan pasti akan terkoreksi harga. Ini lah dampak harga menjadi murah. “Makanya pemerintah daerah disarankan melamukan ilirisasi agar tidak lagi bergantung dengan pasar dunia,” kata Siska. (len)
No Responses