LAHAT – Petani di Lahat khususnya di Kecamatan Tanjung Sakti Pumi dan Pumu bisa tersenyum lega karena periode panen akan secara tiba. Kondisi membuat hasil gabah di dua kecamatan cukup memuaskan.
Hanya saja, hasil produksi lainnya seperti kopi malah anjlok. “Biasa setiap kali panen hanya mendapatkan gabah kering 12 karung, kali ini bisa mencapai 18 hingga 20 karung gabah kering,” kata Hermanah (45) petani sawah Desa Pulau Panggung, Kecamatan Tanjung Sakti Pumu. Jadwal tanam serentak menjadi faktor keberhasilan petani yang berada di gugusan Bukit Barisan itu, Kamis (11/5).
Hermanah menambahkan, saat ini seraagan hama sangat minim sehingga padi dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. “Kalau tanam dak serentak, ado hama burung pipit, tikus, macam-macamlah. Nah kali ini dak katek, kareno seluruh sawah nanam serentak,” ujar Marni, warga Dusun Tanjung Kurung, Desa Pulau Panggung.
Keberhasilan panen tahun ini, dapat memenuhi kebutuhan beras petani dalam satu tahun. Apalagi panen kopi mengalami anjlok. “Kalau kita di dusun ini kan patokanya dapat memenuhi kebutuhan setahun, itu sudah cukup bagus. Walau hasil kopi turun, tapi dapat diobati dengan hasil panen padi,” ujar Kamil, warga Desa Pajar Bulan, Kecamatan Tanjung Sakti Pumi. (rif)
No Responses