LAHAT - Meski penipuan dengan modus arisan sudah tidak asing lagi terdengar, masih saja ada masyarakat yang tergiur dengan keuntungan berlibat ganda. Senin malam (3/4), puluhan ibu rumah tangga yang mengaku menjadi korban penipuan arisan online menyerbu salah satu rumah di Jalan Malboro, Kelurahan Bandar Jaya, Kota Lahat.Dalam rumah tersebut diduga bersembunyi, seorang perempuan berinisial HO alias Vika.Puluhan perempuan yang rata-rata temannya itu, untuk meminta pertanggung jawaban Vika. Lantaran diduga telah melarikan uang arisan online, yang dikelolanya.
Dalam mengepakkan sayapnya, Vika rupanya sengaja mencari member sebanyak mungkin. Modus arisan gaet 5 hari ini, menjadikan satu orang sebagai bandar dan satu orang sebagi member.Dengan keuntungan, member akan mendapatkan keuntungan 100 persen dari uang yang disetorkan, setelah lima hari penyetoran. Namun sayangnya, akibat tergiur dengan keuntungan besar hanya dengan menyetor uang, member dari Vika terus bertambah luas. Dalam waktu tiga bulan, mencapai 83 member.
“Bandar itu akal-akalan dia saja (Vika), ternyata dia sendiri yang jadi bandar,” kata Vina, yang mengaku jadi korban. Arisan yang minimal setor Rp 100 ribu ini, rupanya berdampak besar, saat member dengan gila-gilaan menyetorkan uang hingga mencapai puluhan, bahkan ratusan juta rupiah. Vika yang awalnya terlena, akhirnya tepuk jidat, lantaran kebingungan bagaimana memutarkan uang dari membernya tersebut.”Orang pertama (bandar) dapet keuntungan dari orang kedua (member). Member dapat keuntungan dari bandar. Sedangkan vika dapat keuntungan biaya administrasi 20 persen, dari tiap bandar dan member. Rupanya bandar ini adalah Vika itu sendiri,” ujar Vina, saat di kediaman mertua Vika di Jalan Malboro, Senin (3/4), sekitar pukul 23.00 WIB.
Sadar uang yang dijanjikan tidak kembali, member dari Vika sontak langsung naik darah. Vika pun dikejar, dan hanya bisa bersembunyi dibalik lindungan keluarganya. Member Vika yang merasa sudah menjadi korban penipuan, lantas mengejar Vika. Meminta pertanggung jawaban, agar semua uang yang telah disetorkan dapat kembali.”Kata Vika uang tersebut sudah tidak ada. Kami baru mau pulang kalau ada jaminan. Sedangkan keluarga Vika terkait persoalan ini, seperti sudah lepas tangan,” ungkapnya geram.Kapolres Lahat, AKBP Roby Karya Adi SIk, melalui Kasubag Humas AKP Djoko Suyoto SH membenarkan informasi itu. Bahkan, Kapolres Lahat sudah mengintruksikan agar cepat memproses, bila ada laporan masuk dari para korban. “Bagaimana kami mau proses, siapa yang dirugikan saja belum ada yang lapor. Kita tidak ingin justru korban jadi tersangka, merasa jadi korban, silahkan lapor,” kata Djoko, via seluler. (rif)
No Responses