BANYUASIN - Hujan deras yang mengguyur Bumi Sedulang Setudung, Rabu (6/12) pagi membuat pemukiman warga di Desa Plajau Kecamatan Banyuasin III terendam banjir. Banjir terjadi akibat dari proyek normalisasi sungai yang tidak tuntas.“Ini banjir tahunan mas, setiap hujan deras pasti pemukiman warga yang tinggal dipinggiran bantaran sungai Plajau ini terendam banjir. Biasanya banjir tidak sampai lama dan cepat surut,” kata Asnawi, warga setempat, Rabu (6/12).
Menurut dia, banjir tidak terlalu berdampak dan menggangu aktifitas warga. Hanya saja warga takut terserang penyakit gatal dan DBD jika banjir terus menerus merendam pemukiman warga.“Disini rata-rata masyarakatnya pakai rumah panggung jadi tidak ada kerugian materil. Kami juga bingung tahun lalu sungai ini sudah dinormalisasi, tapi kenapa banjir tetap saja terjadi di desa kami,” heran dia.Sementara itu, Kepala Desa Plajau Edy Anhar membenarkan jika di desanya terjadi banjir. Dikatakannya, banjir terjadi dampak dari normalisasi sungai yang belum tuntas.
“Seharusnya tahun kemarin yang dilakukan normalisasi itu sepanjang 2 kilomenter, agar air dengan mudah mengalir. Namun yang dilakukan normalisasi hanya 1 kilometer,” kata Edy Anhar. Dikatakan dia, kenapa dinormalisasi 1 kilometer, karena pemilik lahan dibantaran sungai enggan merelakan lahannyauntuk memperlebar sungai. “Nah ini yang menjadi kendala pihak kami dilapangan, sebab yang punya lahan itu bukan rumah yang terkena banjir,” beber dia. Pantauan di lapangan, banjir bukan hanya merendam pemukiman warga. Sejumlah ruas jalan di Desa Rimba Alai menuju Desa Sidang Emas Kecamatan Banyuasin III teredam banjir. Sejumlah kendaraan roda dua mogok lantaran memaksa menerobos banjir setinggi lutut orang dewasa itu. (cw04)
No Responses