PALEMBANG - Pencapaian realisasi penerimaan pajak daerah Kota Palembang tahun ini cukup membanggakan. Pasalnya, dari 11 jenis pajak saat ini capaian yang didapat sampai dengan Desember tahun 2016, sudah melampaui target.
Hal itu terungkap saat Rapat Koordinasi (Rakor) Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang dilaksanakan, Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) yang kini bernama Badan Pengelolaan Pajak Daerah (BPPD) Kota Palembang, Kamis (22/12).
Rakor ini dihadiri oleh Wali Kota Palembang, H Harnojoyo Ssos, Wakil Wali Kota Palembang, Fitrianti Agustinda dan Kepala BPPD Kota Palembang, Shinta Rahardja.
Harnojoyo mengatakan, hasil yang didapat dari realisasi pajak daerah memang cukup menggembirakan. Terutama pada pendapatan Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) yang sudah lama tidak pernah tembus diangka 100 persen.
“Terakhir waktu itu, BPHTB tembus 100 persen lebih saat atas bangunan pabrik baru Pusri, setelah itu sampai sekarang tidak pernah lagi. Tapi sekarang, Dispenda (BPPD) mampu tembuh 100,22 persen atau Rp90,19 miliar dari target Rp90 miliar,” tuturnya.
Orang nomor satu di Kota Palembang ini berharap, apa yang dilakukan BPPD adalah sebuah prestasi yang berhasil diraih. Dan selayaknya, strategi serta ilmu yang dimiliki dapat disalurkan kepada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dalam pencapaian retribusi yang saat ini masih jauh dari harapan.
“Harus dipahami, pendapatan yang dicapai menunjukkan kinerja yang dilakukan. Jika bertahun-tahun retribusi tidak tercapai, harus ada evaluasi yang dilakukan,” jelasnya.
Sementara Kepala BPPD Kota Palembang, Shinta Raharja mengungkapkan, tahun ini realisasi 11 jenis pajak yang masuk ke kas daerah mencapai Rp 523,5 miliar atau 101,09% dari target Rp526,8 miliar. Saat ini capaian pajak tertinggi, berhasil diraih Pajak Sarang Burung Wallet, dengan realisasi capaian 111,04%. Dimana, sejak tahun lalu, capaian pajak ini tidak pernah diatas angka 80 persen.
“Tahun depan angka target Pajak kita mengalami peningkatan. Dimana, berkaca pada capaian tahun ini, pada 2017 mendatang, target PAD akan kembali ditingkatkan, dari Rp526,8 miliar tahun ini menjadi Rp602 miliar,” sampainya.
Shinta mengungkapkan, capaian target yang berhasil diraih pihaknya, tidak lepas dari kerjasama tim dan berbagai strategi yang diterapkan.
“Kita juga aktif memantau Wajib Pajak (WP), meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) sampai pendekatan psikologis. Karena memang perlu ada pendekatan yang intens termasuk dengan menjelaskan jika kewajiban yang dilakukan ada hak dari anak yatim piatu. Dengan begitu, mereka bisa lebih terbuka,” ulasnya.
Kedepan, lanjut dia, capaian pajak dan retribusi yang masuk ke kas daerah pertahunnya, harus menembus diangka Rp1 triliun. “Sekarang Walikota belum berikan senyumannya. Tapi kedepan, kita akan berikan senyuman dengan capaian realisasi dengan angka Rp1 triliun,” tandasnya.
Sementara itu, dari data yang disampaikan, Pencapaian Realisasi Penerimaan Pajak Daerah Kota Palembang dari 11 jenis pajak adalah, pertama Pajak Restoran yang mencapai 100,90% atau Rp70,3 miliar dari target Rp69,7 miliar.
Diteruskan pajak Pajak Hotel yang tembus 101,61% atau Rp52 miliar dari target Rp51,2 miliar. Ketiga Pajak Hiburan yang tembus diangka 107,01% atau Rp16,9 miliar, Pajak Reklame 102,98% atau Rp16 miliar, Pajak penerangan jalan jalan non PLN 103,34% atau Rp5,7 miliar dari target Rp5,6 miliar, Pajak Penerangan Jalan PLN 101,16% atau Rp138,8 miliar, Pajak Parkir 101,64% atau Rp24,7 miliar.
Terus, untuk pajak Air Tanah, 118,11% atau Rp21,9 juta dari target Rp18,5 juta, Pajak Sarang Burung Wallet 111,04% atau Rp67,1 juta target Rp60,4 juta.
Untuk Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan 103,57% atau Rp650,5 juta, Pajan Bumi dan Bangunan (PBB), 100,25% atau Rp116,8 miliar target Rp116,5 miliar, dan BPHTB 100,22% atau Rp90,19 miliar dari target Rp90 miliar. (ika)
No Responses