MUARA ENIM – Kandiat bakal calon Bupati Muara Enim Dr Ir H Syamsul Bahri MM (SB) terkesan tidak menghormati keputusan DPD Partai Golkar yang telah merekomendasikannya berpasangan dengan kader Golkar, Dr H Abadi B Darmo SH, pada Pilkada Muara Enim 2018 mendatang.
Penolakan itu terungkap pada rapat pemantapan persiapan dan menyukseskan pelaksanaan Pilkada serentak berlangsung di ruang Fraksi DPP Partai Golkar Jakarta, Senin (06/11).
Adanya penolakan tersebut, dibenarkan Wakil Ketua Bidang Pemenangan Pemilu DPD Partai Golkar Muara Enim, Adriansyah SE, yang berhasil dikonfirmasi Rabu (8/11).
“Memang benar, bahwa Pak SB selaku Cabup yang didukung Partai Golkar menolak berpasangan dengan Cawabup kader Golkar yang telah ditetapkan selama ini,” jelas Adriansyah, Rabu (08/11).
Dia mengaku, telah menghadiri rapat yang berlangsung di ruang Fraksi DPP Partai Golkar tersebut. Rapat itu dipimpin Ketua Pemenangan Pemilu DPP Partai Golkar Sumatera 3, Dr H Syamsudin dan dihadiri juga anggota DPR-RI dari Partai Golkar, Boby Rizaldi Aditio.
“Peserta rapat tersebut Ketua DPD Kabupaten/Kota se-Sumsel. Tetapi Ketua DPD Partai Golkar Muara Enim saat itu tidak hadir dalam rapat tersebut. Saya waktu itu hadir dalam rapat tersebut kapasitas saya sebagai kandidat Cabup dari Partai Golkar,” jelas Adriansyah.
Rapat tersebut dihadiri para kandidat Cabup dan Cawabup yang didukung Partai Golkar, termasuk SB dan Dr H Abadi B Darmo SH. “Terus terang, saya selaku kader Golkar, sangat menyesalkan sikap pak SB yang terang terangan menolak kader Golkar untuk mendampinginya sebagai Cawabup. Ada kesan dia (SB) tidak menghormati keputusan Golkar,” tegas Adriansyah.
Sementara itu, Cawabup, Dr H Abad B Darmo SH, yang berhasil dihubungi melalui ponselnya belum bersedia menyampaikan secara terang terangan adanya penolakan yang disampaikan SB dalam rapat berlangsung di DPP Partai Golkar tersebut.
“Dalam rapat itu pak SB duduk bersebelahan dengan saya. Dia tidak terang terangan menolak berpasangan dengan kader Golkar. Yang saya tangkap waktu itu, dia mengatakan bahwa sebelumnya Golkar telah merekomendasikan dia berpasangan dengan Dr Hj Shinta Muzakir, tetapi Shinta menolaknya, sehingga dia mengaku terpaksa mengulangi lagi dari nol ,” jelas Abadi menirukan kata kata SB, Rabu (08/11). (luk)
No Responses