PANGKALAN BALAI - Sejumlah pengemudi bus dan angkot, secara mendadak menjalani tes urine, dilakukan Sat Res Narkoba Polres dan Dinkes Banyuasin. Hasilnya pada Kamis (30/6), satu sopir bus AKDP Tiga Berjaya Nopol BG 7365 AU jurusan Sekayu-Palembang, dan 2 orang penumpangnya positif narkoba.
Tak ayal, para penumpang bus dan angkot terlantar cukup lama, karena sang sopir diperiksa tes urine. Bahkan terpaksa pindah bus, karena sopir ditahan oleh karena positif hasil tes narkobanya.
Ada pun sopir bus yang ditahan atas nama Aries (22), warga Kayuare, Sekayu, Muba mengatakan, dirinya positif setelah 3 hari yang lalu mengonsumsi sabu. “Biar tidak ngantuk, biar segar. Ini mau mengantar penumpang ke Palembang. Beli barang di Palembang itulah Pak,” ujar Aries, yang diupah Rp 120 ribu sehari sebagai sopir bus ini.
Sedangkan pengakuan Guntoro (28), yang tubuhnya dipenuhi tato ini juga pakai narkoba. Rupanya residivis kasus narkoba tahun 2012 dengan menjalani masa tahanan selama 2 tahun. “Aku juga ikut bus, mau jemput anak. Bukan mau beli sabu ke Palembang,” ujarnya.
Giliran Purwanto (30), dia yang ketiga juga diamankan usai menjalani pemeriksaan oleh petugas Dinas Kesehatan. Setelah memberikan air seni dan menjalani tes kit, hasilnya juga positif. “Iya make sabu, paket kecil,” ujarnya.
Kasatres Narkoba Polres Banyuasin AKP Ikhsan Asrul mengatakan, tes urine kali ini dengan target sebanyak 50 orang pengemudi. “Sesuai jumlah alat ada 50 buah, dengan sasaran para pengemudi bus dan angkutan umum. Tapi tidak menutup kemungkinan juga sopir angkutan barang,” tanggapnya.
“Hari ini (kemarin) kita bersama Dinkes dan BNNK, melakukan pemeriksaan. Alatnya juga masih terbatas, karena harganya untuk 20 buah saja seharga Rp 2 Juta. Hasilnya 3 orang positif narkoba, jadi mereka kita tahan, semuanya positif narkoba jenis sabu,” timpalnya.
Kabid Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Banyuasin dr Emi Sumitra mengutarakan, tes narkoba kali ini ada 5 objek indikator pemeriksaan. “Objek indikator itu diantaranya, ganja, amfetamin, ekstasi dan heroin,” ujarnya.
Para pengemudi ini akan diperiksa, dengan tes urine, yang kemudian hasilnya akan dijadikan pendataan. “Supaya kedepannya agar kerja sama, melakukan razia, dengan sasarannya para pengemudi. Untuk mencegah dan meminimalisir bahaya kecelakaan,” tukasnya. (adi)
No Responses