LUBUKLINGGAU - Badan Narkotika Nasional Kota (BNNK) Lubuklinggau, kembali menunjukkan aksinya dalam memangkas peredaran narkoba di wilayah Bumi Sebiduk Semare. Kali ini dua bandar tertangkap tangan mengedarkan sabu-sabu. Keduanya, Yupransyah alias Pran (33), warga Jalan Mangga Besar, RT 01,
Kelurahan Ulak Surung, Kecamatan Lubuklinggau Utara II, dan rekannya, Rizal Pahlefi (23), warga Jalan Kandis RT IV, Ulak Surung, Lubuklinggau Utara, Lubuklinggau. Bersama keduanya, disita barang bukti 23 paket sabu senilai Rp 12 juta, dua unit HP Nokia, dua dompet coklat dan hitam, serta uang Rp 370 ribu dari hasil penjualan sabu.
Keduanya disergap, di kediaman tersangka Pran, Senin (14/4), sekitar pukul 10.00 WIB. Penyergapan itu dilakukan setelah petugas BNNK terlebih dahulu melakukan peyelidikan bisnis narkoba dilakoni Pran. Saat pennyergapan, Pran sedang duduk di ruang tamu rumahnya, sambil memegang uang pecahan Rp 100 ribu tiga lembar, selembar pecahan Rp 50 ribu dan selembar lainnya Rp 20 ribu.
Selain itu, di meja tamu tersebut juga ditemukan dua paket sabu-sabu seberat sekitar 0,73 gram, dan satu unit HP Nokia. Petugas juga menyita dompet hitam milik Pran yang berisi selembar uang ringgit Malaysia pecahan 1 ringgit, dan beberapa uang pecahan Rp 100 lama.
Mendapat BB tersebut, petugas melanjutkan penggeledahan ke seluruh ruangan. Ternyata selain tersangka Pran di rumah tersebut juga sedang ada rekannya Rizal yang tengah tidur-tiduran di salah satu kamar. Rizalpun tidak luput dari penggeledahan, hingga dari saku celana kanannya, ditemukan barang bukti 21 paket sabu atau sekitar 11,23 gram. Selain itu, petugas juga mennyita satu HP Nokia milik Rizal, dan dompet coklat berisi uang tunai Rp 20 ribu atau pecah 5 ribu sebanyak 4 lembar.
Kepala BNNK Lubuklinggau AKBP M Basir, didampingi Kasi Pemberantasan Narkotika AKP Sukirman, menyatakan bahwa yang menjadi target operasi (TO) adalah tersangka Pran. Karena pihaknya sudah lama mendengar dan menyelidiki bisnis narkoba tersangka. Namun tanpa disangka ternyata pihaknya juga berhasil menjaring bandar narkoba lainnya.
“Mereka ini merupakan bandar yang memasarkan narkoba di wilayah Kota Lubuklinggau, tetapi tidak menutup kemungkinan juga narkoba yang dipasarkan sampai juga ke Mura, dan Muratara, karena kabupaten tersebut berdekatan dengan Kota Lubuklinggau yang merupakan daerah transit,” jelas Basir.
Ditambahkan Basir, untuk memastikan BB yang disita dari kedua tersangka asli atau bukan, pihaknya telah melakukan tes tahap awal, dan ternyata BB yang disita dari keduanya positif narkoba jenis sabu-sabu. Begitupun dengan urine kedua tersangka juga positif. “Artinya selain bandar, mereka juga memakai sendiri narkoba yang mereka jual,” kata Basir.
#Pedagang Buah Kantongi Sabu
Sementara itu, tertangkap tangan mengantongi 10 paket sabu seharga Rp 200 ribu perpaketnya, Sayuti (40), warga Jalan Simpang 3 Gunung Kemala, Gang Sekundang, Kelurahan Patih Galung, Kecamatan Prabumulih Barat, Kota Prabumulih, terpaksa berurusan dengan pihak berwajib.
Pedagang buah ini diringkus Yim Buser Satres Narkoba Polres Prabumulih pimpinan AKP Agus Irwantoro SH, saat kongkow dengan temannya dikawasan Simpang 4 Gunung Kemala, Senin (14/04), pukul 03.40 WIB. Informasinya, polisi mendapat laporan, kalau di Gang Sekundang, tengah terjadi transaksi narkoba.
Saat polisi ke lokasi, melihat sekelompok pemuda berkumpul di simpang empat Gang Sekundang, dan menggeledah para pemuda itu. Setelah digeledah, dari tersangka Sayuti disita barang bukti 10 paket sabu. Kini tersangka beserta barang bukti diamankan di Mapolres Prabumulih.
“Aku tuh lagi nunggu kawan yang nak barang ini. Pas lagi nongkrong samo kawan-kawan, ado mobil yang hampiri kami. Aku dak tahu kalo yang di dalam mobil itu polisi. Terus kami langsung diperikso sikok-sikok. Cakmano lagi, aku dak biso ngelak pas petugas nemuke 10 paket tuh di kantong,” ungkap pria beranak tiga ini.
Kepada petugas, Sayuti mengaku bahwa baru enam bulan ini berjualan barang haram tersebut. “Aku kemaren pesen 2 ji dari kawan di Palembang. 10 paket tuh sisonyo. Yang laen lah tejual. Aku jualan baru enam bulan inilah diajak kawan,” ujarnya seraya mengatakan turut menikmati barang jualannya tersebut.
Kapolres Prabumulih AKBP Denny Yono Putro SIk, melalui Kasatres Narkoba AKP Agus Iswantoro membenarkan penangkapan Sayuti tersebut. “Tersangka diancam terkena UU no 35 tahun 2009 pasal 112 dengan ancaman hukuman 12 tahun penjara,” pungkasnya. (yat/abu)
_____________
Keterangan foto: Kepala BNNK Lubuklinggau AKBP M Basir, memperlihatkan barang bukti sabu yang diamankan dari kedua bandar di Kota Lubuklinggau. (Foto maryati/Palembang Pos)
No Responses