PALEMBANG – Dalam rangka menyambut HUT ke-69 TNI yang jatuh pada 5 Oktober 2014 mendatang, Kodam II/Swj mengkampanyekan aksi peduli lingkungan dan bakti sosial berupa pembuatan lubang resapan air biopori di wilayah Sumbagsel.
“Kodam II Sriwijaya menargetkan pembuatan lubang resapan air biopori sebanyak 1 juta lubang. Dimana masing-masing wilayah Korem jajaran Kodam II/Swj yakni di Provinsi Sumsel, Lampung, Jambi, Bengkulu dan Bangka Belitung masing-masing membuat 200.000 lobang resapan air biopori,” ungkap Kolonel Afianto.
Menurutnya, pembuatan lubang resapan biopori tersebut akan difokuskan pada daerah-daerah rawan banjir. Sehingga diharapkan kedepan wilayah Sumbagel akan bebas dari banjir atau meminimalisir terjadinya banjir.
“Pembuatan 1 juta lubang resapan air ini ditargetkan selesai pada 24 September nanti. Tentunya dengan aksi kepedulian TNI terhadap lingkungan semakin memupuk kecintaan kita pada Tanah Air Indonesia,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Staf Korem 044/Gapo Letnan Kolonel Inf Soleh mewakili Danrem 044/Gapo mempelopori prajurit dan PNS Korem 044/Gapo untuk membuat lubang biopori di sekitar perkantoran Korem 044/Gapo diutamakan pada tanah yang miring sehingga dapat mengurangi erosi tanah dan dapat menyuburkan tanah.
“Kegiatan ini dilaksanakan menindaklanjuti sosialisasi pembuatan lubang Biopori yang dilaksanakan Badan Lingkungan Hidup Provinsi Sumsel kepada para Pasi Teritorial Kodim jajaran, Perwira Balakrem 044/Gapo dan anggota Makorem 044/Gapo, maka tindak lanjut dari sosialisasi tersebut kita laksanakan secara serentak di seluruh jajaran Korem 044/Gapo untuk membuat lubang Biopori sebanyak 200 ribu lubang dimulai dari perkantoran, perumahan/asrama, lingkungan perumahan yang tinggal diluar asrama,” terangnya.
Diterangkan Letkol Inf Soleh, pembuatan Lubang Biopori tersebut memiliki beberapa manfaat. Diantaranya, untuk mencegah banjir atau meningkatkan daya resapan air dan mengubah sampah organik menjadi kompos lubang resapan biopori diaktifkan dengan memberikan sampah organik kedalamnya, kemudian sampah tersebut juga akan dijadikan sebagai sumber senergi bagi organisme tanah untuk melakukan kegiatannya melalui proses dekomposisi.
“Selain itu, lubang biopori ini dapat menyuburkan tanah, sebab sampah organik yang kita buang di lubang biopori yang merupakan makanan untuk organisme yang ada didalam tanah. Organisme tersebut dapat membuat sampah menjadi kompos yang merupakan pupuk bagi tanaman di sekitarnya serta mampu meningkatkan kualitas air tanah. Karena organisme dalam tanah itu mampu membuat sampah menjadi mineral-mineral yang kemudian dapat larut dalam air, hasilnya nanti air tanah menjadi berkualitas karena mengandung mineral,” tutupnya. (cr10)
No Responses