KAYUAGUNG - Sebanyak 56 Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) OKI, menerima DIPA 2016 dari Bupati OKI, Iskandar SE, kemarin. Jumlah DIPA 2016 kabupaten OKI sebanyak Rp 2.375.340.475.694, dengan rincian belanja tidak langsung Rp 1,1 triliun atau 48%, belanja langsung Rp 1,2 triliun.
‘’Belanja tak langsung dengan belanja langsung hampir berimbang. Itu artinya, anggaran keuangan kita masih bagus,” ujar Daud MSi, Kepala Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan Aset Daera (DPPKAD) OKI, saat penyerahan DIPA, kemarin.
Anggaran tersebut, lanjut Daud, bersumber dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) Rp 332 miliar, Dana Perimbangan Rp 1,6 triliun bersumber dana bagi hasil pajak, migas, DAU dan DAK.
Kemudian dana desa dari Pusat, Kabupaten OKI mendapat dana sebesar Rp 209 miliar. “Dengan dana desa cukup besar itu, setiap desa mendapat sekitar Rp 500 juta,” ungkapnya.
Sementara, Ketua DPRD OKI, HM Yusuf Mekki mengatakan, penyerahan DIPA dapat membangun OKI kedepan. DPA ini merupakan gambaran Kabupaten OKI, supaya visi, misi dan perencanaannya berjalan.
“APBD OKI 2016 sekitar Rp2,3 triliun meningkat dibanding tahun sebelumnya,” tuturnya.
Menurut Yusuf, SKPD harus sinkron dengan Pusat dalam menyusun anggaran. “OKI mempunyai visi misi untuk mensejahterahkan masyarakat, diselaraskan dengan nawacita dan program provinsi,” tambahnya.
Sementara, Bupati OKI Iskandar SE menyampaikan, pembangunan Kabupaten OKI tak boleh terhenti. Apa yang dilakukan sampai 31 Desember 2016 melalui proses cukup panjang.
“Alhamdulillah dengan kerjasama baik, penyusunan anggaran hingga menjadi DPA, mempercepat apa yang kita harapkan bersama yaitu mewujudkan OKI maju mandiri dan sejahtera,” tuturnya.
Iskandar menegaskan, hampir Rp2,4 triliun anggaran OKI untuk alokasi pembangun demi kepentingan masyarakat. Oleh sebab itu, seluruh SKPD dalam membuat program harus bersentuhan langsung dengan masyarakat.
“Banyak yang kritik saya, dua tahun kebelakang apa yang telah saya lakukan. Tak terlihat tetapi dampak pembangunan yang telah kami lakukan dari masyarakat pinggiran dan pesisir untuk meningkatkan ekonomi bawah.
‘’Jika ekonomi daerah kuat maka ekonomi kotapun tumbuh kuat. Caranya membangun infrastruktur menembuskan jalur trasportasi didaerah sulit dijangkau, menerangi daerah belum tersentuh listrik,” jelasnya. (jem)
Kepala Dinas PU BM OKI, HM Hapis menerima dokumen DPA 2016 dari Bupati OKI, Iskandar SE. foto muin/Palembang Pos
No Responses