SEKAYU – ‘’Aku ngelakke lubang jalan, motor nyalip kayak gunting dari kiri,” kata Maggy (40), warga Simpang Pauh, Muba. Maggy merupakan sopir mobil tanki membawa CPO, yang menabrak Suryati ( 35), warga Ulak Teberau, Kecamatan Lawang Wetan, Muba, hingga tewas ditempat dengan otak berhamburan.
Kejadian yang mengehebohkan warga Lawang Wetan tersebut, terjadi kemarin (28/7), sekitar pukul 12.30 WIB, di Jalan Lintas Tengah Sekayu-Babat Toman, Desa Ulak Paceh, Muba. Saat itu juga Maggy pun langsung mengamankan dirinya ke Pos Polisi Lawang Wetan, untuk menghindari dari amukan warga.
Informasinya, Suryati dengan mengendarai sepeda motor Yamaha Mio Nopol BG 5027 BAE, diduga hendak menjemput anaknya. Saat melintas di tempat kejadian perkara, terlihat truk tanki yang sedang jalan konvoi. Diketahui memang jalan di TKP berlubang. Saat itu Maggy dengan membawa mobil tanki CPO Nopol BG 3580 AI, hendak mengelakkan lubang di depannya. Maggy tidak tahu kalau ada motor dikendarai Suryati di sebelah kiri, dan menyalip gunting mobil tanki.
“Saat itu bawa mobil dari Lawang Wetan menuju Sekayu, dan menghindari lubang. Aku dak tahu ada motor dari sebelah kiri, motor itu nyalip seperti gunting, dan aku dak biso mengerem lagi menabraknya, dan mungkin motor masuk dalam kolong mobil dengan uwongnya,” ungkap Maggy saat di pos polisi Lawang Wetan.
Dari pantauan koran ini, Suryanti pengendara sepeda motor tewas di tempat TKP dengan kondisi kepala pecah, dan otaknya berhamburan di jalan. Kapolsek Babat Yoman AKP Iskandar, membenarkan terjadi kecelakaan lalu lintas yang merenggut nyawa di Jalinteng. “Ya, tadi (kemarin) terjadi peristiwa Lakalantas di Desa Ulak Paceh. Kita sudah lakukan oleh tempat kejadian perkara ((TKP),” ujar Kapolsek.
Untuk sang sopir, kata dia, saat ini telah diamankan oleh pihaknya guna dimintai keterangan lebih lanjut, serta untuk menghindari terjadinya peristiwa yang tidak diinginkan. “Usai kecelakaan terjadi, sang sopir langsung dibawa warga ke Pos Pol untuk diamankan. Sekarang tengah kita lakukan pemeriksaan lebih lanjut,dan akan ditindak lanjuti pihak polantas,” pungkasnya.
#25 Orang Gagal Melayat
Sementara itu, suasana panik dan mencekam begitu terasa, saat mobil minibus engkel nopol BG 8570 E, berusaha mendaki tanjakan jalan penghubung Kecamatan Merapi Selatan, dengan Kecamatan Pulau Pinang, persisnya Tanjakan Sungai Selika, wilayah Desa Tanjung Payang, Kecamatan Kota Lahat, sekitar pukul 09.00 WIB, kemarin (28/7).
Suara teriakan makin menjadi, saat mobil yang dikemudikan Endang (25), gagal mendaki tanjakan dan roda mobil tergelincir. Mobil yang disesaki 25 orang penumpang yang semuanya warga Desa Talang Akar, Kecamatan Merapi Selatan, Kabupaten Lahat itu, sempat terhempas di badan jalan dalam bentuk aspal pecah itu.
Sebelum terjadi kecelakaan yang nyaris memakan banyak korban itu, mobil melaju dari Desa Talang Akar dengan penumpang penuh sesak. Rencananya mobil akan menuju Desa Talang Sawah, Kecamatan Pulau Pinang, untuk mengantar seluruh penumpang melayat, karena ada warga Talang Sawah yang meninggal dunia. Dalam perjalanan, mobil mendaki tanjakan yang cukup tinggi, hingga sopir sempat menghentikan laju kendaraannya.
Mengetahui sopir berhenti di tengah tanjakan, membuat penumpang mulai panik. Sebab mereka menyadari mobil yang mereka tumpangi tak mampu mendaki. Padahal mobil penuh dengan penumpang manusia. Benar saja, tiba-tiba mobil mundur, membuat penumpang histeris. “Sempat berhenti di tengah tebing, lalu langsung meluncur mundur, dem tu aku dak tau lagi,” ujar Emi (29), salah satu penumpang.
Edang selaku sopir pun tak mampu berbuat banyak, badan mobil sempat terhempas dan berhenti dengan sendirinya di pangkal tanjakan. Akibat benturan cukup keras dalam mobil, banyak penumpang mengalami patah tulang dan memar. Akibatnya seluruh penumpang gagal melayat, justru seluruh penumpang harus dilarikan ke RSUD Lahat, untuk mendapat perawatan.
Kapolres Lahat AKBP Rantau Isnur Eka SIk, melalui Kasat Lantas AKP Dani Prasetya SIk mengatakan, kuat dugaan mobil tidak kuat menanjak, karena overkapasitas penumpang. Untuk mengetahui penyebab kejadian itu, Edang sebagai sopir juga telah diamankan. “Tidak ada yang meninggal, hanya patah tulang dan memar saja. Dugaan sementara akibat terlalu banyak penumpang,” jelasnya. (omi/rif)
No Responses