PRABUMULIH-Rapat Pleno Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Prabumulih tentang penetapan calon walikota dan wakil walikota prabumulih periode 2018-2023, mendadak terhenti. Pasalnya, ratusan orang yang mengatakan berasal dari komunitas tabung kosong mendadak masuk keruang rapat yang dilangsungkan di Hotel gran Nikita, (16/1/2018).
Para pengunjuk rasa tersebut, meminta agar Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Prabumulih, M Takhyul SIP membatalkan keputusan pleno yang menetapkan hanya satu pasangan calon walikota Takhyul SIP dan wakil walikota yang berhak mengikuti pilkada walikota dan wakil walikota prabumulih.
“Jangan percaya Takhyul, batalkan keputusan rapat pleno. Kami tidak terima Cuma ada calon tunggal,” teriak salah seorang pengunjuk rasa sembari terus menerobos masuk kedalam ruang rapat.
Namun upaya pengunjuk rasa untuk mendatangi komisioner KPU tersebut gagal, dengan sigap anggota kepolisian dari Polres prabumulih yang berseragam lengkap dan pakaian prema berhasil menghalau para pengunjuk rasa tersebut keluar ruangan rapat. Tak hanya sebatas itu saja, petugas juga berhasil mengamankan beberapa orang pengunjuk rasa yang diduga sebagai provokator aksi tersebut.
Aksi unjuk rasa tersebut, hanyalah simulasi belaka yang dilakukan jajaran polres prabumulih. “Ya ini hanya sekdar simulasi,” ujar Kabag ops Polres Prabumulih, Kompol Zai”an ZL, kepada wartawan disela-sela kegiatan simulasi, kemarin.
Dijelaskan Zai’an simulasi tersebut dilakukan, untuk mengetahui sejauh mana kesiapan personilnya dalam mengamankan pelaksanaan pemilihan kepala daerah walikota dan wakil walikota prabumulih yang pemilihannya akan dilaksanakan Juni 2018 mendatang. “Ada beberapa simulasi lagi yang akan kita lakukan, mulai di Kanto KPU sampai di Polres sendiri,” bebernya.
Disinggung mengenai jumlah personil yang dikerahkan dalam mengamankan pelaksanaan pilkada, Zai’an menuturkan, pihaknya menerjunkan sebanyak 320 personil dari berbagai satuan fungsi yang ada. Personil tersebut nantinya akan diterjunkan hingga ke TPS-TPS yang ada (abu)
No Responses