PALEMBANG – Sebanyak 100 guru dari tingkat SD hingga SMP mengikuti pelatihan workshop KJSA (Kalbe Junior Scientist Award) 2017, dengan tema memecahkan masalah secara kreatif dengan pendekatan sains. Pasalnya, selama ini siswa seringkali malas dan bosan belajar sains. Bahkan, sains terkadang dinilai sebagai ilmu yang menyulitkan.
Praktisi sains sekaligus pendiri klub sains, Ir Abdullah Muzi Marpaung MP dalam workshop KJSA 2017 mengungkapkan, belajar sains sebenarnya bisa menyenangkan jika para pendidik atau guru di sekolah, dapat mengelola sains menjadi sebuah pelajaran yang mengasyikan.
Dia mengatakan, guru harus mengenal kembali perannya sebagai seorang fasilitator bagi siswanya. Bagaimana memberikan teladan, motivasi hingga inspirasi bagi siswa untuk mengenal sains, dengan tahapan pertama mengembalikan ketertarikan siswa dengan sains itu sendiri. “Guru bisa menggunakan berbagai pendekatan misalnya dengan menunjukkan fenomena alam secara ilmiah melalui eksperimen, ini pastinya akan memberikan efek mengejutkan sehingga mengundang perhatian siswa,” katanya.
Selain itu, lanjut dia, guru juga bisa melibatkan anak dalam melakukan setiap percobaan sains paling efektif untuk membuat pembelajaran sains menyenangkan siswa. “Belum pernah ada anak yang tidak suka membuat eksperiman, biarkan mereka lakukan sendiri, namun guru harus tetap mendampingi. Disinilah, siswa akan semakin tertarik bahwa pelajaran sains ini pelajaran yang mengasikan,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Komunikasi External PT Kalbe Farma Tbk, Hadi Nugroho mengatakan, pelatihan workshop merupakan satu rangkaian yang dilakukan dalam sosialiasi KJSA sudah berlangsung di tiga kota yakni Medan, Palembang dan Balikpapan. KJSA sendiri, dituturkan Hadi merupakan kompetisi sains anak nasional yang memberikan penghargaan kepada karya sains terbaik di Indonesia khusus tingkat sekolah dasar dan menengah.
“KJSA merupakan bagian komitmen Kalbe untuk berkontribusi bagi perkembangan sains di Indonesia, khususnya pada anak-anak. Dengan harapan, dimasa depan akan muncul tunas bangsa yang semakin mencintai sains bahkan menjadi peneliti unggul yang memajukan dunia sains dan teknologi Indonesia,” tuturnya.
Dari total 100 guru tingkat SD dan SMP yang mendapatkan pelatihan pemecahan masalah secara kreatif dengan karya sains. “Kita berharap program KJSA sudah berlangsung sejak 2011 dengan sudah memasuki tahun ke -7, makin banyak pesertanya termasuk dari Palembang. Karena memang animo peserta tiap tahunnya juga meningkat, dengan jumlah karya yang masuk terus bertambah. Seperti pada tahun 2016 lalu, dengan total 917 karya dari 358 sekolah di 22 provinsi se-Indonesia. Bandingkan peningkatan sejak tahun 2015 sebanyak 811 karya dan tahun 2014 sebanyak 714 karya,” pungkasnya. (roi)
No Responses