Ulang Tahun Palpos ke 18 Tahun

PALEMBANG - Hari ini, 1 Oktober 2016, tepatnya 18 tahun lalu (1 Oktober 1998), Harian Umum Palembang Pos, hadir di tengah-tengah masyarakat Sumsel. Kehadiran koran Hukum dan Politik ini, sebagai jawaban atas beragam kebutuhan dan minat pembaca atas bacaan yang dapat memenuhi keinginan mereka. Sejak kehadirannnya, Harian Umum Palembang Pos, banyak mengalami perubahan, baik perwajahan, maupun isi, hal itu dilakukan untuk menampung keinginan pembacanya yang selalu berkembang, mengikuti kemajuan zaman.

Harian Umum Palembang Pos pun tak mau ketinggalan, berpacu dengan segala kemajuan teknologi, untuk memenuhi keinginan pembacanya dalam mendapatkan informasi terkini dan faktual.Disamping hadir sebagai media cetak, Harian Umum Palembang Pos juga tampil dengan media on-line, yang dapat diakses melalui palembang-pos.com. Kehadiran media on-line ini semata-mata untuk memanjakan para pembaca setia Palembang Pos.

Di tengah persaingan media cetak yang tumbuh subur di Sumsel, Palembang Pos masih tetap berkibar. Itu semua berkat dukungan pembaca, yang selalu setia kepada Palembang Pos. Menyandang nama besar, tak membuat Palembang Pos mengabaikan para pesaingnya. Nama besar terkadang menjadi beban. Agar tak terlindas oleh para pesaingnya, Palembang Pos terus melakukan inovasi. Perbaikan-perbaikan itu semua dilakukan agar pembaca lebih puas. Cukup hanya dengan membaca Palembang Pos, semua informasi sudah didapatkan.

Palembang Pos lahir saat Ibu Pertiwi dilanda krisis moneter (krismon) tahun 1998. Disaat Palembang Pos berulang tahun yang ke-17 krisis kembali melanda negeri tercinta. Tapi kita semua harus yakin, badai ini akan segera berlalu, dan perekonomian kita kembali stabil.

Tahun 2015, merupakan tahun yang sangat berarti bagi kita semua, khususnya masyarakat Sumsel. Tahun ini selain dilanda musim kemarau yang cukup panjang, kita juga diselimuti kabut asap. Bukan hanya para petani yang menjerit, akibat harga hasil kebun mereka anjlok, para pengusaha juga ikut terimbas. Hal itu dikarenakan daya beli masyarakat yang menurun.

Di tengah krisis ini kita tak harus berduka berkepanjangan, kita harus percaya bahwa semuanya akan segera berlalu. Kalau kita bisa melewati krisis 1998, percayalah kita juga sanggup melalui semua rintangan ini. Kebersamaan, itu adalah salah satu kunci agar kita bisa meniti krisis ini dengan selamat. Badai pasti menyisakan satu pohon yang tegar. Pohon itu adalah kita.

* Badai Pasti Berlalu
Sayang, hari ini engkau genap berusia 17 tahun. Engkau lahir usai badai krismon. Sayang masih kah kau ingat canda, tawa, bercampur keringat yang mengering di tubuh kita.

Kita bercengkrama di ruang pengap, tapi itu tak membuat jiwa-jiwa kita gelisah. Kebersamaan dengan satu tekad untuk kemajuan dan kesuksesan, membuat kita melupakan ruang sempit itu.

Sayang, masihkah kau ingat, kala kita makan nasi bungkus keroyokan, karena uang di kantong sudah cekak. Itu semua masih membuat kita tertawa.

Jangan sampai badai membuat jiwa kita jadi gelisah.
Kau adalah peselancar tangguh.
Aku tahu kau pasti akan menunggu dan mencari gelombang tertinggi.
Saat gelombang itu datang, kau pasti menyongsongnya.
Pada gelombang tinggi itu lah ketangguhan mu dipertaruhkan.
Mampukah kau menaklukkan gelombang itu. Aku percaya kau pasti bisaaaaa. (novarina bahraq)

banner 468x60

Subscribe

Thanks for read our article for update information please subscriber our newslatter below

Twitter
Facebook
Google +

No Responses

Leave a Reply

  1. https://palembang-pos.com/
  2. https://dongengkopi.id/
  3. https://jabarqr.id/
  4. https://wartapenilai.id/
  5. https://isrymedia.id/
  6. https://onemoreindonesia.id/
  7. https://yoyic.id/
  8. https://beritaatpm.id/
  9. https://www.centre-luxembourg.com/
  10. https://jaknaker.id/
  11. pencaker.id