PALEMBANG – Meski penghuni Lembaga Pemasyarakatan Khusus Anak (LPKA) Kelas 1 Palembang sudah memiliki fasilitas sekolah. Namun untuk biaya keseharian untuk makan buat Anak Didik Lapas (Andikpas) belum mencukupi.
Demikian terungkap saat kunjungan duta anti narkoba Sumsel Hj Lury Alex Noerdin didampingi Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) Disdik Sumsel Hj Arnelia Widodo (25/4) kemarin ke LPKA Pakjo. Lury berencana akan meminta dana CSR untuk membantu kemajuan di LPKA Pakjo.
Diketahui dalam kunjungan tersebut LPKA pada hari Selasa (25/4), turut menyertai kedatangan Lury dan Ny Arnelia Widodo ke LPKA ini diantaranya Kepala SMKN 2 Palembang Ir H Zulkarnain MT dan Kepala SMKN 5 Palembang, Drs H Zulfikri MPd.
Kepala LPKA Klas 1 Palembang, Endang Lintang Hardiman SH MH mengapresiasi kunjungan tersebut yang diharapkan kian menambah motivasi bagi ke-169 napi dan tahanan LPKA yang ada hingga saat ini. Saat ini kondisi LPKA yang kini sudah jauh berubah dari yang sebelumnya terkesan sebagai tempat pemenjaraan disulap sedemikian rupa bahkan menjadi LP percontohan tingkat Nasional. “Dari kesemuanya bertujuan untuk membuat anak-anak penghuni ini menjadi lebih betah, meski disisi lain, hingga kini masih memikirkan kondisi penambahan gizi bagi mereka, soalnya jatah uang makan disini per harinya hanya Rp14.500 untuk tiga kali makan yang berasal dari dana APBN,” ujarnya.
Dengan kondisi tersebut, sisi peningkatan gizi bagi anak-anak disini relatif masih sangat kurang dan membutuhkan perhatian dari berbagai pihak yang semoga saja bisa terketuk hatinya untuk bisa membantu. “Selain itu, anak-anak disini juga berharap adanya bantuan berupa perlengkapan sound system yang memadai sehingga anak-anak yang punya bakat dalam hal seni tarik suara bisa menyalurkannya dengan bernyanyi disini,” jelasnya.
Sementara itu, Hj Lury yang juga menjabat sebagai koordinaator Forum CSR Sumsel mengatakan dirinya sangat prihatin dengan keluhan anak-anak penghuni LPKA yang disampaikan Endang tersebut. “Tentunya dengan anggaran makan yang terbatas seperti itu kami sangat prihatin, nanti saya bakal bicarakan ini dengan rekan-rekan dari Forum CSR Sumsel, segera saja sampaikan proposalnya biar secepatnya bakal kami tindaklanjuti,” katanya.
Di kesempatan itu baru pertama kali pihaknya datang ke LPKA Kelas I Palembang, dirinya sempat dibuat takjub, karena tak menyangka ternyata kondisi yang dibayangkan berbanding seratus delapan puluh derajat. “Secara pribadi saya surprise ternyata kondisi di dalam ini jauh lebih asri dari yang dibayangkan, sama sekali tidak terlihat seperti lembaga pemasyarakatan ditambah keramahan dari para petugasnya disini,” pungkasnya. (roi)
No Responses