PALEMBANG - Warga Jalan Lomba Jaya, Desa Mekar Sari, RT 29/05, Kelurahan Pulo Kerto, Gandus, biasa hidup dalam suasana pedesaan yang tenang dan dinamis, Rabu (21/12) sekitar pukul 13.00 WIB mendadak gempar. Pasalnya sesosok jasad berjenis kelamin perempuan berusia sekitar 40 tahun, ditemukan tewas mengenaskan disana.
Jasad perempuan malang tersebut, belum diketahui identitasnya, ditemukan warga dengan posisi tertelungkup, kedua tangan diikat ke belakangan, dengan bekas lebam di leher, kedua tangan dan kaki. Posisiya tepat tergeletak di jalan tanah desa yang kecil dan sepi dengan semak beluar yang lebat. Sehingga menjadi tempat pas untuk pelaku membuang jasad korban, di lokasi itu, diduga usai di eksekusi di lokasi lain.
Penemuan mayat korban pembunuhan tersebut, kali pertama di temukan Burhan (33) dan ibunya Rohadiana (65) warga Desa Mekar Sari, selepas pulang dari rumah ketua RT 05 untuk mengambil jatah beras raskin. Siang itu sekitar pukul 13.00 WIB, ia bersama ibunya pergi dari rumah dengan berboncengan motor menuju ke rumah ketua RT, sempat melintas di lokasi kejadian tapi tidak melihat kejanggalan apa pun.
Ketika pulangnya usai mengambil beras, atau sekitar pukul 15.00 WIB, Burhan terkejut bukan main saat melihat kaki kedua orang disana, dengan posisi tertelungkup. Burhan yang tidak yakin lantas memberitahu ibunya, kedua sempat melihat sebentar baru pulang ke rumah untuk mengantar beras. Barulah memberitahu warga hingga penduduk desa termasuk prajurit Raider 200 Gandus berdatangan ke lokasi kejadian. “Siang pas berangkat lewat di lokasi pinggir jalan waktu ke rumah pak RT belum ada, nah baru pulangnya terlihat kaki. Habis itu nganter beras sama ibu ke rumah, terus kasih tahu warga ada mayat ini. Sekitar jam 03.00 sore itu kelihatnya, habis itu warga banyak datang,” ungkap Burhan tampak cemas itu.
Rohadiana sendiri mengatakan, waktu diberitahu anaknya Burhan ada mayat ia masih belum percaya. “Mak ado buntang wong, terus kaami balek, enjuk tau warga pak. Kami belum tahu siapo korban ini, belum tejingok rainyo. Soalnyo pisisi ditemuke tertelungkup,” ujar nenek 7 cucu ini.
Senada dikatakan Syahsum Bahri ketua RT 05, memang yang kali melihat ada jasad wanita itu warganya Burhan. Warga kita yang tahu pertama Burhan, kami ini tinggal disini tapi rumahnya memang jauh-jauh. Dia katanya waktu ke rumah ambil beras jam 1 siang belum ada, nah pulangnya baru ada. Biasa saja dia dibunuh di tempat lain, untuk menghilangkan kecurigaan dibuanglah mayatnya ke sini, soalnya baru ada bekas ban mobil ini. Kalau sampai siang ini belum tahu apa ada warga kami yang hilang atau bagaimana,” bebernya.
Pantauan Palembang Pos, tampak prajurit Raider 200 Gandus juga mendatangi lokasi, setelah itu mereka mendapatan laporan dari warga prajurit Raider segera meneruskannya dengan melapor ke pihak Polsek Gandus. Pihak kepolisian datang bersama Unit Identifikasi Polresta Palembang segera melakukan olah TKP lalu mengevakuasi jasad korban ke RSMH Palembang.
Kapolsek Gandus AKP Dedi Rahmat SH didampingi Kanit Reskrim Ipda Husni SH, ketika dijumpai di lokasi kejadian dugaan saat ini wanita malang tersebut korban pembunuhan. “Dari jasad korban ditemukan tanada kekerasan, seperti lebam di leher, luka memar juga di kedua kaki dan tangannya. Untuk usia sekitar 30 tahun hanya saja identitasnya belum diketahui,” ungkapnya.
Saat disinggung apakah wanita tersebut korban kejahatan perampokan atau begal, Dedi menegaskan ia masih melihat kedua anting di telingan korban masih utuh. “Barang bukti pakaian dan selendang korban kita amankan, posisinya saat meninggal dengan kedua tangan tangan diikat ke belakang, kita kumpukan keterangan saksi dan bukti. Secepatnya kasus ini kita ungkap,” tegas Kapolsek. (adi)
No Responses