MUARA ENIM - Proyek pembangunan trotoar badan jalan berlokasi di jalan pasar bawah menuju perkantoran PT BA Tbk Tanjung Enim, Kecamatan Lawang Kidul, Muara Enim mendapat protes warga. Soalnya trotoar yang dibangun menggunakan dana CSR PTBA tahun 2018, dikerjakan PT Sumber Hutama Karya (SHK), terindikasi mengganggu para pedagang maupun pemilik toko yang berada di sepanjang jalanersebut.
Trotoar yang dibangun terlalu lebar dan sangat tinggi, sehingga menyulitkan para pemilik toko untuk memasukkan kendaraannya ke dalam toko maupun memarkirkan kendaraannya di depan toko. Karena badan jalan tersebut menjadi sempit sehingga tidak bisa lagi digunakan untuk memarkirkan kendaraan. Terlebih masyarakat yang hendak berbelanja menjadi kesulitan untuk memarkirkan kendaraannya.
“Kami setuju dibangun trotoar ini, hanya saja jangan terlalu tinggi dan jangan terlalu lebar, sehingga kendaraan kami masih bisa masuk ke dalam toko dan maih bisa parkir didepan halaman toko. Begitu juga masyarakat yang berbelanja tidak kesulitan memarkirkan kendaraannya. Kalau sekarang ini sangat menyulitkan dan merugikan pedagang,” jelas seorang pedagang yang minta tidak ditulis namanya.
Menurut pedagang tersebut, pihak PTBA telah melakukan sosialisasi dengan melakukan pertemuan dengan para pedagang sebelum pelaksanaan pembangunan trotoar tersebut. Namun pada saat sosialisasi pihak PTBA tidak merincikan desine trotoar yang akan dibangun tersebut.
“Kalau pembangunannya seperti ini ya sangat merugikan kami yang berdagang di sepanjang jalan ini,” jelas mereka.
Protes serupa juga dilontarkan tokoh pemuda Tanjung Enim, A Nizomi SAg dan Evan. Mereka menilai pembuatan trotoar tersebut benar benar merugikan para pedagang.
“Kita minta pembangunan trotoar ini dikaji ulang kembali, agar pedagang tidak sampai dirugikan. Mumpung pembangunannya baru tahap dimulai,” jelas Nizom dan Evan.
Sementara itu, pengawas lapangan PT SHK, Suprapto, yang berhasil dikonfirmasi di lokasi proyek mengatakan, lebar badan jalan tersebut 8,20 meter. Trotoar yang dibangun lebernya 4,9 meter untuk sebelah kiri dan 1,90 m, sebelah kanan jika berjalan dari arah pasar menuju kantor PT BA.
Menurutnya, badan jalan tersebut nantinya akan dibuat satu jalur menjadi khusus , menuju jalan masuk. Sedangkan jalan keluar dialihkan melalui jalan bawah. “Konsep semula tinggi trotoar itu 15 cm, namun ada perubahan menjadi 25 cm. Karena tujuannya agar nantinya tidak ada kendaraan yang parkir di pinggir badan jalan tersebut, karena akan disiapkan parkir khusus,” jelasnya.
Sementara itu, Amen Bina Lingkungan CRS PTBA, Gito yang dikonfirmasi mengatakan pembangunan trotoar tersebut sebagai bagian pengelolaan lingkungan konsep Tanjung Enim sebagai kota wisata. Karena, lanjutnya, badan jalan tersebut nantinya akan dijadikan satu jalur sebagai jalan masuk. Sedangkan jalan keluar akan disiapkan melalui jalan bawah. Konsep pembangunan trotoar tersebut sengaja dibuat tinggi agar bebas parkir kendaraan.
Soalnya di atas trotoar itu nantinya akan dibuat taman, lampu hias dan space pedestrian. Sehingga ke depan, Tanjung Enim benar benar menjadi kota wisata sebagaimana yang telah dicanangkan selama ini.
“Kalau sekarang memang belum berpengaruh, namun kalau penataannya nanti sudah bagus, saya yakin para pemilik toko dan pedagang di sepanjang jalan itu merasakan manfaatnya,” jelasnya. (luk)
No Responses