LAHAT – Erni Eryanti SPd terpaksa menghentikan proses belajar mengajar mata pelajaran PPKN, sekitar pukul 09.30 WIB, pagi kemarin (09/08). Wali kelas V SD Negeri 08 Kota Lahat, yang berada di Desa Tanjung Payang itu, mendapati beberapa muridnya mendadak muntah-muntah.
Setelah ditanya, murid yang mengalami kepala pusing, perut mual, hingga muntah-muntah itu mengaku saat jam istirahat, membeli susu kedelai yang dijual pedagang keliling. “Ya kaget, ada beberapa anak muntah-muntah,” kata Erni Eryanti, saat membawa muridnya ke RSUD Lahat.
Menurut Erni, sekitar pukul 09.05 WIB, jam istirahat tiba, seluruh murid keluar dari ruang kelas. Ada beberapa murid membeli jajanan susu kedelai yang dijual komplek sekolah, oleh seorang pedagang keliling menggunakan sepeda motor. Setelah jam pelajaran kembali dimulai, murid-murid mulai mengalami pusing, mual dan muntah.
Mengetahui jumlah murid yang mengalami muntah-muntah cukup banyak, Erni langsung menghubungi guru dan pegawai sekolah. Seluruh murid kelas V langsung dibawa ke RSUD Lahat. Ternyata kejadian itu tidak saja dialami murid kelas V, murid kelas III, juga ada yang mengalami gejalah serupa. “Kelas III juga kena. Totalnya ada 15 murid. Kami tanya, anak-anak jawab habis minum susu kedelai warna-warni,” ungkapnya.
Namun, pasca kejadian penjual susu kedelai yang diduga menjadi penyebab keracunan itu, sudah menghilang. Murid menyebut susu kedelai warna-warni, sebab susu dijual dalam beberapa pilihan warna, lantaran susu telah dicampur zat pewarna. “Aku beli duo, hargonyo Rp 1.000 sebungkus,” ujar Adel Basela, salah seorang murid yang juga mengalami keracunan, saat dirawat di RSUD Lahat.
Akibat peristiwa itu, 15 murid tepaksa dilarikan ke RSUD Lahat, untuk mendapat perawatan. Bahkan, 6 murid terpaksa dirawat inap, lantaran kondisi fisik cukup lemah, sedangkan 9 murid rawat jalan. “Hasil observasi kami, memang mengarah kepada keracunan. Saat datang (ke RSUD) semuanya muntah-muntah, tapi sudah kami berikan pertolongan pertama, dan kondisi anak-anak sudah membaik,” kata dr Nanda, dokter jaga IGD RSUD Lahat.
Kapolres Lahat AKBP Rantau Isnur Eka SIk, melalui Kasatreskrim AKP Arif Mansyur SIk mengatakan, personilnya masih mencari keberaan penjual susu kedelai yang diduga menjadi penyebab keracunan massal itu. “Kami masih cari penjualnya. Setelah diketahui, baru akan diketahui apa yang dicampur dalam susu kedelai itu, kami juga akan berkoordinasi dengan instansi terkait,” jelas Arif.
Terpisah Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Lahat, dr Rasyidi Amri mengatakan, segera minindaklanjuti kejadian tersebut, dengan mengambil simple susu kedelai yang dikonsumsi murid. Meski mengakui belum maksimal melakukan pengawasan jajanan di sekolah, namun Rasyidi menuturkan sudah mensosialisasikan ke pihak sekolah agar melakukan pengawasan ekstra terhadap jajanan sekolah.
“Jajanan yang dikonsumsi bukan yang tersedia dikantin, tapi pendatang menggunakan motor. Tentu dengan insiden ini kita akan terus meningkatkan pengawasan,” kata Rayidi, seraya menyatakan seluruh biaya pengobatan akan ditanggung Pemkab Lahat. (rif)
No Responses