PALEMBANG - Sebanyak 300 peserta terdari dari Kepala Sekolah Dasar (SD) dan juga Madrasah Ibtidaiyah (MI), guru pendamping serta pengawas, mengikuti pelatihan review dan finalisasi draft penyusunan Rencana Pengembangan Sekolah (RPS), Rencana Kerja Anggaran Sekolah (RKAS), dan Rencana Kerja Anggaran Tahunan (RKAT) yang berbasis Standar Pelayanan Minimal (SPM). Pasalnya dalam pelatihan tersebut merupakan dari dana hibah negara Eropa yang berkisar 2,5 Milyar. Kegiatan acara dilakukan di aula Hotel Arya Duta Palembang.
Saat ditemui disela-sela kegiatan pelatihan Rabu (15/6) kemarin. Panitia pelaksana Kasi program bidang Perencanaan Pembangunan dan Subsidi (PPS) Isman Komari mengatakan kegiatan SPM ada 3 tahapan mulai dari IN ON IN, dari awal tahun 2015 lalu mereka sudah dilatih atau ditatar.
“Jadi setelah dari pelatihan ini selama sebulan mereka akan menerapkan di sekolah masing-masing, baik menyusun anggaran sekolah, rencana pembangunan sekolah, kemudian akhir tahun mereka akan evaluasi,” katanya.
Dari 102 kabupaten se-Indonesia, provinsi Sumsel terpilih 8 kabupaten diantaranya Disdikpora kota Palembang, yang mendapatkan bantuan dana hibah Negara Eropa selama 2 tahun dari 2015 dan 2016.
“Nominal anggaran hibah ini berkisar 2,5 M, tentu ini ditunjukkan untuk peningkatan kapasitas sekolah bukan dana bangunan sekolah,” jelasnya.
Mengenai kendala buat SPM saat ini, pastinya seorang guru minimal harus mengetahui apa yang harus disiapkan, baik sarana dan prasarana, dan juga mengetahui kelebihan dan kekurangan di sekolahnya.
“Makanya dengan mereka dilatih ini jangan sampai melebih SPM yang ditetapkan, terutama dalam pengeluaran anggaran keuangan sekolah,” ungkapnya. Untuk pelatihan SPM ini sudah mencapai beberapa persen, mulai dari pengawas hampir 80 persen, guru 60 persen, Kepala sekolah 40 persen.
“Semua itu dikhususkan kepada peserta Pendidikan Dasar (Dikdas) dari SD/MI dan SMP/MTsN kota Palembang,” bebernya.
Apabila dana hibah ini sudah habis, pihaknya berencana mengajukan kembali kepada Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD), apabila tidak terealisasikan tentu pihaknya akan tetap meneruskan pelatihan tersebut, dengan cara mengajak beberapa narasumber yang sudah mengikuti dalam pelatihan ini.
“Kita berharap tahun 2017 rencana dokumen ini dapat dipakai, sehingga rencana anggaran sekolah dapat terarah dengan SPM,” pungkasnya. (roi)
No Responses