PALEMBANG- Dari 164 anak didik (andik) yang kini tinggal di LPKA Klas I A Pakjo, 40 persennya didominasi oleh kasus begal. Hal ini diungkapkan Kepala LPKA Klas I Pakjo Palembang, Endang Lintang Hardiman. “Sekarang memang lebih banyak anak-anak yang terkena kasus begal. Rata-rata karena ikut-ikutan, ingin disebut jagoan. Kalau narkoba itu ada 10 persennya,” bebernya.
Endang menambahkan, untuk sarana dan prasarana memang masih banyak yang kurang. Salah satunya ruang belajar yang masih panas, meja kursi yang sudah kurang layak dan koleksi buku pembelajaran untuk mereka. “Saat ini ada sembilan kelas, dimana dari jenjang SD-SMA ada tiga kelas plus satu laboratorium komputer. Dengan total 164 andikpas, kita sudah MoU dengan SDN 25, SMPN 22 dan SMAN 11 Palembang untuk tenaga pengajarnya dimana guru yang datang kesini untuk memberikan pelajaran yang sama dengan di sekolah induknya. Tentu saja ijazahnya pun statusnya sama dengan sekolah induk,” ujarnya.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Palembang Fitrianti Agustinda (Fitri) mengungkapkan, Pemkot Palembang secepatnya akan merealisasikan pemberian bantuan seperti alat karaoke, meja dan kursi untuk belajar, beberapa unit komputer, buku dan alat tulis serta buku bacaan dan buku pelajaran untuk menambah koleksi perpustakaan LPKA Klas I Pakjo ini.
Fitri mengaku, kedepan dirinya akan lebih sering menyempatkan diri untuk memberikan motivasi kepada mereka.
“Mereka ini juga anak kita, jadi harus kita support agar nanti sekeluarnya dari sini mereka bisa menjadi lebih baik lagi,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Sudirman D Hury berharap, agar anak-anak disini tidak dibeda-bedakan dari anak yang ada di luar. Seharusnya, lanjutnya, yang dilihat itu bagaimana untuk mengembangkan potensi mereka yang terkadang terkendala anggaran. “Sarananya harus dilengkapi agar mereka tidak stres. Karena bahagia 10 hari disini akan lebih bahagia satu hari di luar,” imbuhnya. (ika)
No Responses