PRABUMULIH - Aksi unjuk rasa sejumlah sopir angkutan ekspedisi, dan juga sopir angkutan sayur-sayuran dari Kabupaten Lahat, Kabupaten Muara Enim, dan Kota Pagaralam, di Kantor Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel), terkait aksi pungutan liar (pungli) atau pemalakan yang kerap dialami, saat melintas di Jalan Lingkar Kota Prabumulih, mendapat perhatian serius dari sejumlah anggota DPRD Kota Prabumulih.
Para wakil rakyat tersebut ramai-ramai angkat bicara, dan mengajak seluruh instansi terkait, mulai dari Pemerintah Kota (Pemkot) Prabumulih, dan jajaran Polres Prabumulih, untuk dapat sama-sama duduk satu meja, membahas masalah pungli yang dinilai dapat mencoreng nama baik Kota Prabumulih itu.
“Mari kita perhatikan bersama-sama, khususnya unsur muspida, untuk mengatasi pertama kriminalitas apa dampak dari itu (pungli),” ujar anggota DPRD Prabumulih H Erwadi, ketika dibincangi wartawan, kemarin (26/01).
Diungkapkan politisi dari Fraksi Partai Golkar ini, ada beberapa langkah pencegahan yang dapat dilakukan pemerintah, diantaranya dengan segera memperbaiki jalan-jalan yang rusak, serta memasang lampu penerang jalan di sepanjang Jalan Lingkar tersebut. “Sekarang-kan pelaku pungli modusnya pura-pura memperbaiki jalan. Kita perbaiki saja jalan yang rusak, dan kita pasang lampu di sana biar terang, sehingga memperkecil ruang gerak terjadinya kriminalitas,” bebernya.
Sementara Ketua DPRD Prabumulih Ahmad Palo SE mengakui, aksi pungli yang dilakukan sekelompok warga yang mengatas namakan masyarakat, dinilai sudah sangat meresahkan bagi sopir angkutan barang maupun pengendara kendaraan yang melintas di kawasan tersebut.
Dimana kata Ketua DPC Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini, akibat kekhawatiran sejumlah sopir ekspedisi barang dan sayuran, mereka enggan melintas, sehingga pasokan sayur-sayuran menuju Palembang dan Prabumulih, menjadi terganggu. Terkait itu, Palo meminta agar aparat kepolisian, dan dinas perhubungan mengambil langkah tegas terhadap pelaku pungli.
‘’Kita berharap kepada aparat terkait dari kepolisian dan Dinas Perhubungan, mengambil tindakan tegas terhadap pelaku pungli yang dilakukan kelompok masyarakat sesegera mungkin,” cetusnya seraya mengatakan aktifitas pelaku pungli sudah mengganggu stabilitas kebutuhan pokok di pasaran.
Diakui Palo, aparat kepolisian yang ada di Kota Prabumulih kerap kewalahan menangani pelaku-pelaku pungli. “Mereka ini kucing-kucingan. Jika ada petugas, mereka bubar. Karena rentang jarak yang luas, petugas jadi kewalahan,” ungkapnya.
Terpisah, Kapolres Prabumulih AKBP Arief Adiharsa SIk MTCP secara tegas mengatakan, untuk mencegah berlanjutnya aksi pungli, jajaran Polres Prabumulih, bersama Pemkot Prabumulih telah mendirikan 5 pos pantau di sepanjang Jalan Lingkar, mulai dari Tugu Nanas, sampai Tugu Air Mancur.
Tak hanya itu, Polres Prabumulih juga menerjunkan ratusan personelnya, untuk melakukan patroli secara rutin dititik-titik rawan pungli, terutama di jalan-jalan yang rusak. “Selama ini kita telah terjunkan banyak anggota untuk mengatasi aksi pungutan liar ini. Mulai seminggu terakhir juga telah kita tambah menjadi 244 personel,” kata perwira jebolan Akpol tahun 1996 ini.
Sementara Kabag Ops Kompol Andi Supriadi SIk secara tegas menuturkan, dalam memberantas pelaku pungli pihaknya tidak hanya akan membidik pelaku di jalan, tapi juga aktor intelektual yang menyarankan atau memprovokasi orang untuk melakukan pungli. “Kalau aktornya, sudah ada satu yang sedang kami bidik. Dalam waktu dekat, kami akan tingkatkan statusnya menjadi tersangka,” pungkasnya.
#Tangkap Pemalak Truk
Di sisi lain, Polres Muara Enim benar-benar menyatakan perang dengan para premanisme jalanan, yang melakukan pemalakan terhadap truk angkutan umum. Kali ini Unit Reskrim Polsek Rambang Dangku, membekuk Heki Ferdiyansyah alias Babon, warga Rambang Dangku, Muara Enim, Selasa (26/1), sekitar pukul 01.30 WIB.
Tersangka diamankan di Jalan Lintas Desa Tebat Agung, Kecamatan Rambang Dangku, persisnya di depan pool PT Sugico, ketika sedang melakukan aksi pemalakan terhadap truk yang melintas. Dari tangan tersangka, disita barang bukti sebilah senjata tajam jenis parang, uang tunai Rp 8 ribu, dan sepeda motor RX king.
Informasinya, penangkapan Babon merupakan yang kedua kalinya. Sebelumnya, Babon ditangkap terlibat kasus yang sama. Penangkapan pelaku yang kedua ini, saat petugas melakukan patroli jalan raya malam hari, untuk memantau aksi premanisme jalanan. Saat itu petugas melihat pelaku melakukan aksinya. Tak pelak, petugas mengamankan pelaku bersama barang buktinya.
Kapolres Muara Enim AKBP Nuryanto SIk MSi, dikonfirmasi Senin (25/1), didampingi Kabag Ops Kompol Andi Kumara SIk, dan Kasubag Humas Iptu Arsyad mengatakan, pihaknya tetap komitmen untuk pemberantasan terhadap premanisme jalanan yang mengancam transportasi untuk meminta uang. (abu/luk)
No Responses