PALEMBANG - Fitrianti Agustinda (Finda) dan Suhaily Ibrahim LC, akhirnya resmi menjadi calon wakil wali (wawako) Palembang untuk sisa masa jabatan periode 2013-2018. Itu setelah perbaikan dan kelengkapan berkas telah terpenuhi dan selesai diverifikasi panitia pemilih (Panlih) DPRD Palembang, Kamis (2/6).
Wakil Ketua DPRD Palembang, M Adiansyah usai rapat verifikasi mengatakan, dengan telah disahkannya kedua calon wawako itu, maka keduanya akan dipilih DPRD Palembang hari ini (3/6) pada sidang paripurna di Gedung DPRD Palembang.
“Anggota DPRD Palembang yang berhak menggunakan hak memilihnya ada 49 orang. Jumlah total dewan kota 50 orang namun berkurang satu atas nama Finda karena jadi calon wawako,” jelas Adiansyah.
Dalam sidang paripurna pemilihan wawako lanjut dia, dibagi dalam 2 sesi. “Sesi pertama atau paginya dimulai pukul 09.00 WIB, penetapan 2 calon wawako yang akan dipilih,”ucapnya.Selanjutnya pada paripurna sesi kedua atau setelah ishoma salat Jumat lanjut Adiansyah, kedua calon akan diberikan waktu untuk menyampaikan visi dan misinya. “Setelah penyampaian visi dan misi maka diteruskan dengan pemilihan calon wawako oleh anggota DPRD Palembang,” ujarnya.
Dalam teknis persiapan pemilihan wawako tersebut kata Adiansyah, pihak Panlih telah menyiapkan surat suara, kotak suara dan bilik suara serta whiteboard untuk menuliskam hasil perhitungan suara.
“Teknis pemilihan dengan mencontreng nama. Bagi anggota dewan yang akan memilih dilarang membawa ponsel. Ini untuk mencegah terjadi komunikasi atau deal-deal tertentu,” tandasnya.
Sementara untuk nomor urut calon, dikatakan Adiansyah, sesuai kesepakatan panlih, disesuaikan dengan nomor urut saat 2 calon itu diusulkan wako. “Dimana dalam usulan wako yang kita terima, calon wawako nomor urut 1 (satu) atas nama Fitrianti Agustinda dan nomor urut 2 atas nama Suhaily Ibrahim LC,” ungkapnya.
Usai pemilihan masih kata Adiansyah, langsung dilanjutkan perhitungan dan hasil perhitungan akan ditetapkan secara sah dalam sidang paripurna.
Disinggung bagaimana jika pada saat jadwal pemilihan, anggota dewan yang hadir tidak mencapai kuorum atau kurang dari 50 persen plus satu, dikatakan Adiansyah sesuai aturan jika anggota dewan yang hadir tak mencapai kuorum maka sidang diskors atau bisa saja pemilihan tidak bisa dilaksanakan diputuskan lewat sidang paripurna.
Sedangkan Sekretaris Dewan (Sekwan) DPRD Palembang, Bambang Irawan menambahkan, dalam sidang paripurna pemilihan wawako, undangan yang hadir standar.
Artinya sama dengan undangan yang hadir pada paripurna seperti biasa dilakukan dewan. “Dimana yang hadir selain wako juga para pimpinan atau wakil SKPD, tokoh masyarakat, tokoh agama dan unsur Muspida Pemkot Palembang,” terangnya.
Untuk keamanan selama proses pemilihan lanjut Bambang, akan dijaga aparat kepolisian dari Polresta Palembang dibantu personil Polisi Pamong Praja. “Dari konfir kami ke Polresta, akan diterjukan 39 orang aparat kepolisian ditambah 61 personil Pol PP,” ujarnya. Untuk standar keamanan apakah ketat atau longgar, dikatakan Bambang, hal itu diserahkan pihak ke aparat kepolisian.”Karena polisi punya SOP sendiri,” katanya. (rob)
No Responses