PALEMBANG- Wakil Walikota (Wawako) Palembang, Ftirianti Agustinda meminta kepada pihak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bari untuk jemput bola dalam mengobati Aegis Adripati Daniaksa (14) pelajar SMP Negeri 13 Palembang yang menderita Osteocascoma atau tumor tulang. Hal ini diungkapkan Finda seusai mengunjungi Aegis yang sedang melaksanakan Ujian Nasional (UN) dirumahnya yang berada di jalan Musi I, Kompleks Way Hitam Blok B No.12 Kelurahan Siring Agung, Kecamatan Ilir Barat (IB) I Palembang, Kamis (4/5).
Dalam melakukan kunjungan tersebut orang nomor dua di Kota Palembang tersebut langsung didampingi Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Palembang dan beberapa dokter dari RSUD Bari.Finda mengatakan, dirinya sangat kagum dengan Aegis Adripati Daniaksa (14) yang masih semangat melaksanakan atau mengerjakan soal UN dikediamannya. “Saya kagum dengan Aegis. meskipun terbaring sakit tumor tulang yang kini sudah menjalar di tulang belakangnya tapi Aegis tetap semangat mengerjakan UN,” katanya.
Dengan melihat semangat tersebut, dirinya meminta agar Aegis mendapatkan perawatan medis dari pihak RSUD Bari. “Saya minta agar pihak rumah sakit bisa jemput bola untuk mengobati Aegis. Dokter pun didatangkan agar Aegis dapat diberikan perawatan yang baik. Karena dari cerita sang nenek, Aegis harus menghentikan Kemotheraphynya,” ujar Finda
Finda mengungkapkan, dirinya juga meminta kepada pihak sekolah dan Diknas untuk dapat memberikan semangat dan suport kepada Aegis. Apalagi putra dari pasangan Emil Budiman dan Ema Laura Manalu ini, merupakan anak yang cukup berprestasi di Sekolahnya.
“Saya datang kesini untuk mengajak pihak sekolah dalam memberikan semangat. Apalagi ia hanya tinggal bersama neneknya, karena kedua orang tuanya bekerja diluar Palembang,” ungkapnya.Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Palembang, Ahmad Zulinto menyampaikan, pada tahun ini ada tiga siswa yang menjalankan UN di rumah. Salah satunya adalah Aegis yang merupakan siswa SMP Negeri 13 Palembang. “Ada tiga, yang melaksanakan ujian dirumah, tapi semuaya tetap berjalan lancar dan tiga pelajar tersebut tetap mendapatkan haknya untuk mengikuti ujian,” katanya singkat.
Masayu Nurilah Murni (78) nenek yang selama ini merawat Aegia mengatakan, jika cucunya itu merupakan anak kedua daru dua bersaudara. Dimana, cucunya itu tinggal bersama dirinya sejak usia tiga tahun. “Saya sudah merawatnya sejak usia tiga tahun, dimana ibu dan ayahnya sudan lama berpisah dan sang ibu kini bekerja di Jakarta,” katanya.
Aegis lahir dengan kondisi sehat pada 18 Desember 2002, dan merupakan anak yang cukup mandiri, meski harus ditinggal sang ayah yang kini menikah lagi. “Ia anaknya cukup mandiri, sampai-sampai saat sakit pun, tidak ada keluhan yang disampaikannya ke saya. Hanya dia bilang kenapa kaki saya sakit saat sedang sholat,” ujar Masayu.
Masayu menceritakan, jika sakit yang diderita Aegis pertama sekali diketahui memang saat ia sedang sholat. Dimana saat itu ia merasakan sakit di sendi kaki yang tidak bisa ditekuk. Mendengar hal itu, keluarga pun membawanya untuk diurut, tapi ternyata tukang urut tersebut menyarankan untuk dibawa ke dokter. “Jadi pertama dibawa ke tukang urut, tapi disarankan untuk dibawa ke dokter karena disebutkan ada gangguan otot. Saat dibawa kerumah
sakit, baru dketahui jika Aegis menderita Osteocascoma atau tumor tulang,” jelasnya.Mendapat kabar tersebut, Aegis pun mulai menjalani perawatan dan disarankan oleh salah satu dokter spesilis tulang, untuk dilakukam amputasi pada kakinya, karena memang jaingan tumor sudab menjalar di beberapa saraf kakinya.
“Disarankan dokter untuk di amputasi, tapi Aegis menolak, akhirnya setelah melakukan kompromi dengan keluarga, dilakukan bedah dan memotong beberapa bagian tulang dan saraf kakinya,” ulasnya.Meski masih sakit, Aegis terus semangat untuk pergi sekolah. Pasca operasi, anak bungsu yang memiliki banyak prestasi di sekolah ini, tetap memaksanakan diri untuk oergi sekolah, sampai kejadian kecelakaan yang menyebabkan Aegis tidak dapat berdiri lagi. “Tidak bisanya Aegis berdiri sekarang, karena saat ia ingin memaksanakan diri pergi kesekolah, ia terjatuh dirumah. Saat itu, ia tidak dapat berdiri lagi dan hanya menjalankan aktifitas diatas tempat tidur,” ucapnya.
Masayu berharap, Aegis dapat kembali sehat dan menjalankan aktifitas seperti anak-anak lain. Karena, berbagai pengobatan terus diupayakan pihak keluarga demi kesembuhan Aegis.
“Kemarin kita sudah melakukan Kemotheraph sebanyak lima kali, dilanjutkan dengan pengobatan alternatif Shinshe di Jakarta. Alhamdulillah sekarang ada perubahan,” katanya.Sementara itu, Aegis Adripati Daniaksa (14) mengatakan bahwa dirinya sangat senang dengan perhatian yang diberikan oleh Wawako Palembang dan pihak sekolah. “Saya berterima kasih kepada Bu Finda yang telah menyempatkan waktunya untuk datang dan memberikan saya semangat,” katanya. Meski terbaring diatas kasur, Aegis tetap cekatan mengerjakan 120 soal pilihan ganda satu persatu hingga selesai pukul 11. 30WIB. Dan ia pun tidak merasakan kesulitan mengerjakan soal ujian, meski satu tahun terakhir, tidak dapat datang ke sekolah lantaran terserang penyakit tumor tulang. (ika)
No Responses