MUARADUA – Sudah dua minggu terakhir, karyawan PT Paramitra Mulya Langeng (PML) bergerak diperkebunan akasia dibuat cemas dengan kehadiran gajah liar disekitar perkebunan mereka di Desa Tunas Jaya. Selain merusak tanaman akasia, juga merusak kebun jagung warga setempat.
General Manajer PT PML, Harno menyebutkan, sudah dua minggu ini area perkebunan kedatangan kawanan gajah liar. Akibatnya, tanaman akasia milik perusahaan banyak rusak.
“Sampai hari ini, sudah sepuluh hektare lahan perkebunan rusak. Kawanan gajah merusak dengan cara merobohkan batang karena ingin makan kulit batang akasia tersebut,” ujarnya.
Harno menambahkan, kawanan gajah liar datang ke perkebunan saat malam hari. Sebab siang hari, mereka tidur dilembah sekitar perkebunan.
“Intinya kedatangan kawanan gajah ini, kami selalu dirugikan. Seperti 2015 silam, lahan yang dirusak seluas 30 hektare tahun ini baru dua minggu saja sudah 10 hektare yang rusak,” tuturnya.
Menurut Harno, karena kedatangan kawanan gajah sudah meresahkan. Pihaknya berharap, Pemerintah mencarikan solusi agar para kawanan gajah tak lagi berkeliaran diperkebunan dan kebun warga sekitar.
“Kami bingung kedatangan gajah tersebut. Mau diusir paling hanya lari sebentar, datang lagi. Mau kita bunuh tak boleh karena gajah hewan yang dilindungi,’’ujarnya.
Serupa juga diutarakan Wayan warga setempat. Akibat kedatangan kawanan gajah, kebun jagung miliknya banyak rusak. Dan kawanan hewan berbadan besar itu, datang kembali. Maka sudah dipastikan kerusakan kebun jagung miliknya akan bertambah.
”Sementara ini, baru 4 hektar yang dirusak. Pokoknya, kalau panen kali ini dipastikan kami mengalami kerugian,” ujar warga Bali ini.
Ditambahkan Wayan, dirinya beserta petani lainnya sangat berharap Pemerintah dapat menangkap kawanan gajah liar itu agar tidak datang lagi ketempat mereka.
Dari pantauan koran ini, dilokasi nampak puluhan batang kayu kertas serta kebun jagung milik warga dirusak kawanan gajah liar.
“Mudah-mudahan Pemerintah bisa mengatasi gajah ini, agar kami petani tak was-was lagi,“ celetuk Rodi petani lainnya. (res)
No Responses