PALEMBANG- Jalan dari simpang Bandara SMB II menuju Talang Betutu, masih ditutup total hingga sekarang. Pasalnya, saat ini pembangunan fly over TAA-Simpang Bandara masih berlangsung di jalan tersebut.
Koordinator Lapangan Pembangunan Fly Over TAA-Simpang Bandara, Zulkarnaen mengatakan, awalnya memang ditargetkan jalan tersebut segera dibuka. Paling tidak, di satu sisi jalan. Namun, karena masih harus ada pengerjaan pembangunan, sehingga jalan masih harus ditutup total. “Kita upayakan dipercepat, paling tidak Juni nanti jalan sudah bisa dibuka satu sisi. Kami harap masyarakat bisa memaklumi, karena masih pembangunan. Sejauh ini memang ada beberapa tempat usaha yang mengeluhkan, tapi kita sudah berikan penjelasan,” kata Zulkarnaen.
Zul menambahkan, sampai saat ini pembangunan fly over di Simpang Bandara-TAA sudah mencapai 30 persen. Dimana, sudah dilakukan pengecoran abudmen 2 dan pemancangan 4 pilar. “Progres pembangunan sampai bulan Maret ini sudah melebihi dua persen dari target. Kita akan terus berupaya dan ditargetkan Maret 2018, fly over ini sudah bisa dilintasi,” bebernya.
Diakui Zulkarnaen, masih ada kendala lahan yang belum dibebaskan. Namun, pihaknya terus berkoordinasi dengan Pemkot Palembang, warga dan TNI AU yang mengklaim pemilik lahan tersebut. “Kita harap masalah lahan ini segera bisa selesai. Sehingga, kita bisa mempercepat pembangunan,” beber dia. Untuk dana pembangunan fly over ini, anggaran multi years dari APBN. “Total anggaran kita Rp 159 miliar. Tahun lalu, sudah cair Rp 66 miliar dan sisanya Rp 93 miliar itu dianggarkan tahun ini,” ungkap dia.
Sementara itu, untuk memastikan pengerjaan pembangunan tidak memiliki hambatan, Wakil Wali Kota Palembang, Fitirianti Agustinda mendatangi dua lokasi proyek pembangunan flyover yang saat ini masih dalam tahap pengerjaan.
Dalam kesempatan tersebut, Finda bertanya langsung terkait kendala pengerjaan proyek yang didanai oleh Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) tersebut. “Saya ingin mendengar langsung terkait kendala pembangunan dua proyek pembangunan flyover. Karena, sebagai tuan rumah, Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang memiliki tanggung jawab untuk memastikan jika pembangunan flyover tersebut tidak ada lagi kendala dalam pengerjaannya,” jelasnya.
Mengenai masalah lahan, yang belum dibebaskan menurut Finda, berdasarkan keterangan lahan yang merupakan milik warga yang belum dapat dibebaskan karena adanya tumpang tindih kepemilikan. Meski sebenarnya sudah ada titik temu permasalahannya. Hanya saja ada beberapa hal administrasi yang masih belum selesai. Tetapi dalam waktu dekat semuanya akan segera diselesaikan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang.”Setiap pekerjaan pasti menemukan titik kendala, tapi ini masih tetap bisa kita bicarakan. Tetapi berdasarkan keterangan kontraktor dan koordinator proyek flyover, pekerjaan ini akan selesai paling lama Maret 2018,” tandasnya. (ika)
No Responses