Beredar isu Komisioner dan Ketua KPUD Banyuasin terbelah, semakin menguak ke permukaan. Terbukti pada saat tes PPK yang dilaksanakan di hotel Raden Palembang, dua komisioner walk out yaitu Agus Supriyanto dan Salinan.
Tak hanya itu, seperti hasil keputusan tidak melalui rapat pleno. Bahkan adanya indikasi keberpihakan komisioner KPUD Banyuasin terhadap salah satu Cakada.
Dikonfirmasi terpisah ketua KPUD Banyuasin, Dahri M.Pdi melalui Devisi Hukum Maulidi, membantah jika ada perpecahan di tubuh KPUD Banyuasin dan adanya pro dengan salah satu kandidat calon Kepala Daerah.
“Tak ada perpecahan di KPUD Banyuasin, semua berjalan baik - baik saja. Kalau ada isu mengatakan ada keretakan di KPUD Banyuasin, hanya isu saja, kalau memang ada ini ya namanya dinamika dalam pekerjaan,” singkatnya. Menjelang pesta Demokrasi Pemilhan Umum Kepala Daerah (Pilkada) Banyuasin pada Juni 2018 akan datang, menuai pertanyaan terkait netralitas.
Kegundahan itu datang dari beberapa Calon Kepala Daerah (Cakada) khususnya sikap dan posisi Komisoner Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Banyuasin dan Panitia Pengawas Pemilu Kabupaten (Panwas) Kabupaten Banyuasin, dianggap berbelok ke salah satu Cakada.
Terbukti, ada beberapa tim Cakada menyinggung persoalan ketidak netralan penyelenggara negara dalam perhelatan Pilkada akan datang.
Seperti diketahui adanya dugaan interpensi pelaksanaan tes Panitia Pelaksana Kecamatan (PPK) oleh KPUD dan tes Pengawas Pemilu Lapangan oleh Panwaskab diduga kuat terima setoran sejumlah uang dari peserta tes.
Berikut informasi yang berhasil di himpun, pada penerimaan tes PPK beberapa waktu lalu, bertempat di hotel Raden Palembang.
Disitu ada 2 orang Komisioner KPUD Agus Supriyanto dan Salinan melakukan walk out (WO) dari ruangan rapat, hal ini menyebabkan di tubuh Komisioner terbelah dua.
Dua kubuh Komisioner KPUD ini mereka untuk mempertahankan jago masing - masing untuk menjadi PPK. (her)
No Responses