INDERALAYA - Maraknya wabah Difteri (bakteri yang umumnya menyerang selaput lendir pada hidung dan tenggorokan) yang menular akibat kuman corynebacterium diptheriae belakangan ini di sejumlah daerah, membuat Pemkab Ogan Ilir (OI) melakukan langkah antisipati. Melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) Pemkab OI mengeluarkan surat edaran kepada seluruh Puskesmas untuk mewaspadai penyakit menular tersebut.
“Hal ini dilakukan sebagai salah satu cara, agar kejadian tersebut tidak terjadi di Kabupaten OI,” kata Kabid Pencegahan Pemberantasan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinas Kesehatan Kabupaten OI, Hj Sumayati Minggu (10/12).Sumayati mengatakan, di OI, hingga saat ini belum ada laporan atau ditemukannya kasus Difteri. “Meski demikian, kita berharap peristiwa yang terjadi dibeberapa daerah tersebut tidak terjadi di OI,” ujarnya.
Dia juga menjelaskan, penyakit Difteri disebabkan bakteri Corynebacterium Diptheriae yang mudah sekali menular melalui batuk atau bersin.
“Ini karena bakteri tersebut paling banyak bersarang ditenggorokan dan hidung, sehingga membentuk selaput putih dan tebal yang lama-lama menutupi saluran nafas,” jelasnya.Bagi pasien yang didiagnosa Difteri, lanjutnya, mesti dirawat inap dan diberi antibiotik. Karena, jika kuman tersebut mengeluarkan racun atau toksin, maka dapat merusak fungsi jantung dan saraf si penderita. “Yang terkena Difteri harus diisolasi selama dua minggu, dan semua orang disekitarnya juga patut diperiksa. (din)
No Responses