PALEMBANG - Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), meminta kepada kepala daerah di Sumsel untuk menganggarkan dana Rp 500 ribu untuk guru honorer K-2. Diharapkan, ini bisa direalisasikan tahun depan, mengingat gaji guru honorer ini tidak bisa mencukupi buat kesejahteraannya.
Hal ini terungkap dalam konferensi kerja provinsi 1 Sumsel PGRI di Aula Hotel Duta, Jl Letkol Iskandar. Hadir dalam acara tersebut, pengurus besar PGRI Pusat, Drs H M Amin MPd, Wakil Gubernur Sumsel, Ishak Mekki, Ketua PGRI Sumsel dan serta pengurus PGRI kabupaten/kota provinsi Sumsel.
Ketua PGRI Sumsel, Ahmad Zulinto mengatakan, guru honorer K2 di Sumsel mencapai 7.000 orang. Saat ini, gaji para guru honorer ini saja berkisar Rp 200 ribu hingga Rp 500 ribu perbulan. “Ini sangat minim, karena kebutuhan hidup sekarang sangat mahal. Pastinya gaji tersebut tidak mencukupi untuk kesejahteran guru honorer,” bebernya.
Karena itu, lanjut dia, tahun 2017 nanti, PGRI meminta anggaran sebesar Rp 500 ribu untuk para guru honorer K-2. “Tentu kita berharap anggaran kita ini diterima, karena ini bukan kepentingan saya sendiri, melainkan menyangkut nasib kesejahteraan dari para guru honor,” tegasnya.
Selain membahas masalah gaji guru honor, dalam konferensi kerja ini pihaknya juga menyiapkan beberapa program kerja PGRI. Diantaranya, masalah proses pemindahan guru SMA/SMK yang tengah bersiap-siap diambil alih oleh provinsi. Baik SDM, sarana dan prasarananya hingga asetnya.
“Nah, para guru ini banyak khawatir, setelah diambil alih akan ada masalah baru. Seperti, guru PNS yang Diperbantukan Disekolah Swasta (DPK), kemudian mutasi para guru SMA/SMK dll dan guru honorer di SMA/SMK,” bebernya.
Sementara Wakil Gubernur Sumsel, H Ishak Mekki mengatakan, meminta guru honor tidak perlu khawatir dengan regulasi pengalihan guru SMA/SMK yang akan diberlakukan pada 2017 nanti. Sebab, Pemprov Sumsel tetap meminta kepada pemkab/kota untuk ikut menyerahkan data guru honor.
“Saya yakin mereka (guru honor) merupakan guru yang berpengalaman. Sekarang masih proses pendataan, tinggal nanti kita lihat pembiayaannya. Paling lambat seluruh data guru PNS sudah rampung, sementara guru honorer waktunya akan disesuaikan,” jelasnya. (roi)
No Responses