PALEMBANG– Untuk menghidupkan kembali Pasar Terapung (floating market), bukan hanya dibutuhkan pedagang yang memakai perahu saja. Penataan anak sungai untuk direstorasi agar lebih indah dan menarik wisatawan juga sangat dibutuhkan.
Kepala Dinas Pariwisata Kota Palembang, Isnaini Madani mengatakan, kalau di negara berkembang sungai justru menjadi destinasi utama. Hanya saja, penataan yang perlu digalakkan.
“Misalnya, di jalan inspeksi dibangun dipasang batu alam. Kemudian diberikan kursi dan dibangun turap, sehingga wisatawan maupun pengunjung lokal yang belanja di pasar terapung akan merasa nyaman. Kalau dipercantik, wisatawan yang berkunjung bisa makin banyak yang tertarik,” ujar Isnaini, Rabu (15/2).
Bukan itu saja, lanjut dia, rumah-rumah yang berada di pinggiran Sungai Musi juga sebaiknya dirapikan dengan cat warna warni. “Pasti akan lebih cantik dan menarik. Untuk itulah, kita sangat mengharapkan perusahaan menyalurkan dana Corporate Social Responsibility (CSR) untuk mewujudkan destinasi baru,” katanya.
Jika sungai dan sekitarnya sudah rapi, sambung dia, maka ini bisa mendukung untuk pasar terapung. Ditanya mengenai keberadaan pedagang pasar terapung yang hanya berjualan dua hari, Isnaini membenarkan jika pedagang hanya dua hari menggelar dagangannya.
“Pedagang yang asli dari sekitar Sungai Sekanak sudah tidak ada lagi yang mau dagang pakai perahu. Nah, pedagang yang ada berasal dari Keramasan Kertapati. Makanya karena jarak terlalu jauh pedagang diminta untuk satu kali dalam seminggu,” bebernya.
Untuk itulah, pihaknya mensosialisasikan agar disepakati menjadi kalangan setiap hari Minggu. “Jadi tepat sekali kalau pedagang menjual dagangannya, hari Minggu banyak yang jogging. Mudah-mudahan ke depan bakal ramai. Potensi pasar terapung sungai Sekanak ini cukup tinggi, terlebih Palembang bakal banyak even besar,” tukasnya. (ika)
No Responses