Warga Silaberanti Dicangking
Seberang Ulu I, Palembang Pos.-
Pemerasan bermoduskan akan menyebarkan rekaman video dan foto mesum, diperbuat Effendi alias Pendi (44). Akibatnya warga Jalan Silaberanti, RT 29/7, Kelurahan Silaberanti, Kecamatan Seberang Ulu I, terpaksa mendekam di penjara.
Korban takut perbuatan mesumnya tersebar,maka dirinya terpaksa menuruti keinginan tersangka dengan menebus video tersebut sebesar Rp 2 juta.Tersangkayang memiliki 7 anak ini, resmi jadi tersangka (21/2) siang.
Dimana tersangka ditangkap, kemarin (18/2), sekitar pukul 10.30 WIB. Mulanya tersangka bersama 2 satpam mencurigai perbuatan dua sejoli berinisial Mj (18) warga Jalan Angkatan 66 dengan pasangannya, En (17) siswi pelajar SMA swasta di Palembang, yang diduga berbuat mesum.
Tak meleset lagi, setelah beberapa lama kedua pasangan itu diintip, ternyata sedang berbuat mesum, di Venue Sky Air, Jakabaring Sport City (JSC). Tersangka bersama Asep dan 2 rekan lainnya menggerebek kedua tersangka hingga tertangkap basah.
Bahkan saat ketahuan itu, tersangka Pendi justru memaksa korban kembali melakukan perbuatan amoral itu dengan direkam pakai kamera video. Dalam kondisi malu, kedua pasangan m langsung diamankan di Pos Satpam tak jauh dari lokasi kejadian.
Sambil menunjukan rekaman perbuatan amoral tersebut, tersangka mengancam kedua korban agar memberikan uang Rp 2 juta, tetapi kedua korban hanya menyanggupi Rp 1 juta kemudian meminta orang tua mereka datang.
Namun saat kedua orang tua korban datang, bersama itu juga polisi tiba di Pos Satpam dan langsung mengamankan tersangka Pendi untuk dimintai keterangan. Setelah mendengar penuturan kedua korban, polisi juga menangkap tersangka Pendi.
Kapolresta Palembang, Kombes Pol Sabaruddin Ginting Sik Msi melalui Kapolsek Sebarang Ulu, I Kompol M Hadi Wijaya ST didampingi Kanit Reskrim, Iptu Sobur SH menegaskan pihaknya telah mengamankan tersangka Pendi atas pidana penyebaran pornografi.
“Durasi video itu sekitar 15 detik, ada juga foto-foto dua sejoli lagi berbuat diluar nikah. Pelaku ini setelah merekam dan memfoto adegan asusila pakai kamera ponsel merk Nokia. Lalu memeras korban Rp 2 juta,” tegas Kapolsek. (adi)
No Responses