LAHAT - Dalam rekrut tenaga kerja (naker), hampir seluruh perusahaan di Kabupaten Lahat masih main ‘kucing-kucingan’ dengan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigasi (Disnakertrans). Perusahaan enggan memberikan informasi perekrutan tenaga kerja, padahal info itu sangat dibutuhkan bagi masyarakat. Sehingga terkesan tertutup, yang berakibat banyaknya tenaga kerja lokal tidak bekerja.
“Tertutupnya sistem perekrutan, hingga mengambil tenaga kerja dari luar Lahat. Ini jadi salah satu sebab sulitnya warga Lahat mendapatkan pekerjaan,” jelas Kepala Disnakertrans Kabupaten Lahat, Ir H Ismai Hanafi, melalui Kabid Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kerja, Suhana.
Dirinya mengakui minimnya kesadaran dari pihak perusahaan, baik tambang, perhotelan, ataupun perusahaan lain yang ada di Lahat. Untuk melapor lakukan perekrutan karyawan, membuat masyarakat tidak mengetahui adanya lowongan kerja.
Padahal sesuai Perpres tahun 1980, menekankan setiap perusahan wajib melaporkan informasi lowongan. Kenyataannya perusahaan lebih suka melakukan perekrutan secara diam diam. Ketertutupnya pihak perusahaan tersebut, tentu merugikan masyarakat. Sebab jika perusahaan melapor untuk lakukan perekrutan, Disnakertrans dapat menginformasikan pada masyarakat.
Sehingga para pencari kerja lokal dapat bersaing, dan jelas ikut andil mengurangi angka pengangguran di lahat. “Padahal warga Lahat juga banyak yang memiliki kemampuan. Ketertutupan informasi perekrutan, jadi merugikan pencari kerja di Lahat,” ungkapnya.
Kasi Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kerja, Jonliadi menambahkan, dari data yang ada masuk di Disnakertrans Kabupaten Lahat, tak banyak perusahaan yang perduli terhadap keterbukan informasi lowongan kerja tersebut.
“Solusinya harus ada perbup yang mengatur ini, jadi tidak ada lagi perusahaan yang nakal, dan tak perduli dengan potensi yang dimiliki oleh tenaga kerja lokal,” sesalnya. (rif)
No Responses