INDERALAYA - Dampak banjir di sekitaran Kecamatan Tanjung Batu Kabupaten Ogan Ilir (OI) bukan hanya merendam permukiman masyarakat, namun anak-anak sekolah juga terancam tidak bisa sekolah akibat jalan menuju tempatnya menimba ilmu itu putus akibat genangan air.
Pemandangan menyedihkan itu menimpa anak-anak sekolah di Desa Tanjung Atap dan Tanjung Atap Barat. Karena akibat jalan terputus tersebut, para anak didik itu terpaksa tidak bersandal ke sekolah dan terkadang anak-anak yang baru kelas I SD terpaksa di gendong orang tuanya karena takut tercebur ke lebak
Namun setelah bermusyawarah, akhirnya warga dua desa, yaitu Tanjung Atap dan Desa Tanjung Atap Barat Kecamatan Tanjung Batu bergotong royong membuat jembatan darurat. ini lakukan agar aktifitas warga diseberang desa tidak terganggu dan siswa SDN 17 Tanjung Batu, TK Arrahmah dan PAUD Al Hidayah desa Tanjung Atap bisa beraktifitas seperti semula.
Dari pantauan, Kamis (22/3/18) tanpak dua kepala desa Sahlan Hasyim Kades Tanjung Atap dan Zainal Abidin Kades Tanjung Atap Barat turun langsung mengemandoi berbaur dengan warga melakukan kerja bhakti, gotong rotong membangun jembatan darurat.
Dikatakan Sahlan Hasyim, dibangunnya. Jembatan darurat itu karena warga sangat prihatin melihat kondisi jalan yang nyaris tidak bisa lewati, karena tergenang air lebak yang meluap yang diakibatkan intensitas hujan meningkat akhir akhir ini. Sementara ini jalan satu satunya yang menghubungkan beberapa sekolah dan warga seberang dengan desa Tanjung Atap dan desa Tanjung Atap Barat.
Lanjut Sahlan, jembatan darurat ini dibangun dengan panjang 50 meter dan lebar 2 meter, sementara materialnya berupa papan dan kulit kayu, bantuan masyarakati.
“Dengan dibangunnya jembatan darurat ini, akan memperlancar keluar masuknya warga seberang desa dan yang tak kalah pentingnya anak anak sekolah bisa aman dan tidak harus ngunjal sepatu lagi”, tutup Sahlan (din)
No Responses