BANYUASIN - Menjadi bagian dari pasukan pengibar bendera pusaka (Paskibraka), bukanlah perkara mudah. Setiap anggota akan ditempa disiplin cukup ketat ala militer, kecakapan kerja tim, hingga diberi wawasan kenegaraan. Maka menjadi sebuah kebanggaan tersendiri, bila siswa-siswi masuk terpilih jadi petugas pengibar pusaka, baik tingkat kabupaten, provinsi, apalagi nasional.
Adapun siswa-siswi SMA plus Negeri 2 Banyuasin III, yang terbaik jadi petugas paskibraka, yakni Sultan Raihan Rafi, dan Venny Vildayanti Y, untuk tingkat kabupaten. Dua lagi Sarah Rahmawati, dan Rahmat Firdaus, masuk untuk tingkat Propinsi.
Buah dari kerja melelahkan, 4 orang putra-putri SMA Plus N 2 Banyuasin III terpilih, itu berkat dukungan sekolah, yang jauh-jauh hari menempa para siswanya untuk bersaing, dan disiapkan dalam berbagai situasi.
Hal itu dikatakan Rukanto, Kepala Sekolah SMA plus N 2 Banyuasin III, bahwa salah satu unsurnya ada tradisi persiapan latihan melibatkan pihak TNI, sebelum masuk tahapan seleksi Paskibraka tingkat kabupaten.
“Tradisi 10 hari kami terapkan di ekstra paskib, melibatkan anggota TNI. Nah sekarang malah banyak dicontoh. Materinya seperti kesamaptaan dan pembentukan disiplin. 6 hari digembleng TNI, berikutnya dibina guru kita,” ungkapnya.
Sebagai pimpinan, Rukanto kesehariannya mengurusi kemajuan sekolah, juga masih sempat mendidik siswa pentingnya menanamkan pendidikan pancasila. “Anak-anak disini terbiasa disiplin, kalau tidak tertib bisa dihukum. Satu kali tidak masuk, masuk dalam buku catatan. Sampai tiga kali kita panggil orang tua atau walinya,” terangnya.
Kegiatan belajar mengajar, sekolah dibanding paling cepat dan terpanjang di Kabupaten Banyuasin. KBM dimulai dari pukul 07.00 WIB, sampai pukul 14.00 WIB, siangnya dilanjutkan dengan jam tambahan belajar, baik akademik maupun ekstrakulikuler hingga pukul 16.00 WIB.
Mengenai siswanya yang lolos seleksi tingkat kabupaten, yakni putra Rahmat Firdaus, dan putri Sarah Rahmawati, masuk untuk tingkat Provinsi, Rukanto mengenal betul kedua anak didiknya tersebut.
“Rahmat itu berprestasi juga dikancah nasional, itu Young Internasional World, atau meraih penghargaan peneliti muda, dengan mewakili sekolah kami se-Sumatera, di bulan Mei 2016. Dapat juara satu juga Popda 2016 bulan Juli, atau atlit Tekwondo. Nah baru yang Paskibraka ini tingkat Provinsi,” sebutnya.
Sedangkan untuk Sarah Rahmawati memang menonjol di Paskib. Selain ia terpilih karena cakep, juga cukup tinggi badannya. “Pasti cantik, putri kita itu pakai jilbab setiap hari. Kepada 4 siswa kita yang berprestasi ini, pasti ada penghargaan khusus dari sekolah,” tukas Rukanto. (adi/adv)
No Responses