PALEMBANG - Jika saat perjuangan dulu bambu runcing dipakai untuk melawan penjajah, maka kemarin (17/08), puluhan siswa SMK malah memakai senjata khas tersebut untuk tawuran.
Tawuran yang terjadi usai upacara HUT Kemerdekaan RI ke-71, Rabu (17/8) tersebut, sangat mengejutkan seluruh peserta upacara. Bahkan, Wali Kota Palembang Harnojoyo, yang masih berada di lokasi, juga terperangah.
Pantauan Palembang Pos, kejadian tersebut diwarnai dengan aksi kejar-kejaran pelajar yang membawa bambu runcing yang diberi bendera merah putih. Dengan memakai seragam putih abu-abu, para pelajar ini menggeruduk area Dermaga Point yang terus berlari menuju Jalan Dr AK Gani.
Aksi tersebut diamankan petugas Pol PP dan aparat kepolisian yang standby di lokasi. Alhasil, sekitar 26 pelajar SMK, berhasil digaruk petugas, sementara sisanya melarikan diri. Dari tangan para pelajar tersebut, petugas menyita sebuah jangkar yang masih ada jarum, dan bambu runcing yang masih ada bendera.
Usai didata oleh petugas Pol PP, 26 pelajar yang berhasil diamankan saat tawuran ini diberi hukuman. Dengan menanggalkan seragam sekolah yang dikenakan, mereka berbaris, dan disuruh menyanyikan salah satu lagu nasional.
Salah satu siswa dipanggil untuk bertugas sebagai dirigen. Mereka lantas menyanyikan lagu ‘Maju tak Gentar’. Sayangnya, beberapa siswa tidak hafal lirik lagu tersebut, hingga petugas menyuruh untuk bernyanyi ulang.
Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Palembang Tatang Duka Direja mengatakan, aksi tawuran pelajar ini cepat diredam, karena pihaknya bekerja sama dengan kepolisian yang sudah mengantisipasi hal ini. Tak ada korban jiwa dalam aksi ini. Namun pihaknya akan memanggil kepala sekolah, dan orang tua siswa, agar mereka bisa diberi pembinaan. “Kita sudah amankan tawuran ini, dan di tempat lain juga sudah ada petugas yang siaga,” ujarnya.
Ia menjelaskan, dua SMK yang berseteru ini berasal dari SMK Gajah Mada (Gama), dan SMK Bistek. Informasi tersebut terdapat dari seragam yang dikenakan puluhan siswa yang terlibat dalam tawuran. Tercatat ada 22 siswa dari SMK Gama, dan 4 siswa dari SMK Bistek yang tertangkap.
Tatang mengatakan, beberapa siswa SMK Bistek sedang duduk di Ampera, guna menyaksikan parade kapal hias setelah upacara. Tak lama kemudian, rombongan SMK Gama menghampiri, dan langsung mencari keributan.
“Setelah itu langsung ada kejar-kejaran. Puluhan siswa SMK Gama mengejar siswa SMK Bistek, hingga menuruni tangga Ampera menuju dermaga Point. Di sanalah kita langsung mencegat mereka,” bebernya.
Wali Kota Palembang Harnojoyo yang saat aksi tawuran berlangsung masih berada di lokasi, sangat menyayangkan adanya kejadian seperti ini. “Seharusnya pada HUT RI ini, kita makin mempererat persatuan. Bukan memperpanjang permusuhan dan membuat kerusuhan,” ujarnya.
Ia berharap kepada pihak sekolah untuk tetap mengawasi aktivitas siswa, agar kejadian serupa tidak terulang. “Ke depan jangan ada lagi tawuran seperti ini. Jangan sampai mencederai makna kemerdekaan hari ini (kemarin),” ungkapnya. (ika)
No Responses