PALEMBANG – Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKBBN) terus melakukan upaya untuk menekan pertumbuhan penduduk. Selain dengan terus sosialisasi, BKKBN juga menurunkan dana alokasi khusus (DAK).
Kepala BKBBN Pusat, dr Surya Chandra Surapaty MPH PhD mengatakan, dana alokasi ini diturunkan di Kabupaten/Kota untuk menurunkan pertumbuhan bagi wanita subur. “Dengan adanya anggaran sebesar Rp 597 M untuk nasional, diharapkan dapat menekan angka kelahiran. Sehingga pertumbuhan penduduk juga bisa ditekan,” ujar dia, usai sosialisasi di Hotel The Jayakarta, kemarin.
Sementara mengenai petugas KB yang masih kurang di Kabupaten/Kota, menurut dia, itu akan ada perekrutan sesuai UU No 23 penyuluhan KB. “Itu dikelola oleh pusat, ada pembinaan dan pendayaan guna di Kabupaten/Kota , recrutnya dilakukan oleh pusat,” terangnya.
Menurut Surya, sesuai dengan tema malam ini yakni “Melalui Dukungan DAK bidang KB tahun 2015 kita optimalkan sasaran program kkbpk di lini lapangangan,” tandasnya.
Pemberdayaan KB, lanjut dia, sangat penting dan itu merupakan solusi yang harus di tingkatkan untuk menekan pertumbuhan penduduk. “Otonomi daerah tidak boleh menghambat pembangunan KB, malah ada rebtang pemerintah dan rakyat. Maka dari itu solusi harus ditingkatkan,” katanya.
Terpisah, Wakil Gubernur H Ishak Mekki mengatakan, bantuan dana DAK, program KB kependudukan dapat berhasil sesuai harapan. “Tujuannya menekan angka pertumbuhan Kabupaten/Kota, seperti alat-alat penunjang kepentingan kehamilan,” singkatnya. (ika)
No Responses