KECELAKAAN maut memang tak mengenal waktu dan tempat. Siapa saja bisa menjadi korban jika sudah takdir. Warga Yuka Palembang, berduka karena menjadi korban speedboat 200 PK Wawan Putra, Sabtu (25/11) sekitar pukul 14.30 WIB, di perairan Muara Kumbang, Banyuasin.
Pasca musibah tragis kecelakaan air adu kambing antara speedboat 200 PK Wawan Putra, ditumpangi 38 orang, Sabtu (25/11) sekitar pukul 14.30 WIB, di perairan Muara Kumbang, Kecamatan Banyuasin 1, Banyuasin. Petugas gabungan, Polair Polda Sumsel, Pospol Banyuasin dan Basarnas Palembang, terus melakukan pencarian hingga sepekan kedepan.
Alhasil, tim pencarian menemukan dua korban sebelumnya hilang saat kecelakaan, berada dalam speedboat Wawan Putra (WP), M Yusuf (37) warga Perum Yuka, Kelurahan Suka Maju, Kecamatan Sako, ditemukan di Perairan Sei Musi depan Pangkalan Sandar (PS) Muara Kumbang.
Satu lagi penumpang speedboat Supardi (24) warga Perum Yuka, Kelurahan Suka Maju, Kecamatan Sako, belum ditemukan dan kondisi pastinya masih dalam pencarian.
Sebelumnya, juga penumpang speedboat (WP), Yulianto (49) ditemukan meninggal dunia, warga Kompleks Yuka, RT 14/07, Kelurahan Sukamaju, Kecamatan Sako, sempat divisum di RS Bhayangkara Polda Sumsel.
Yulianto meninggal akibat korban luka berat akibat benturan hebat kedua speedboat, dikebumikan di TPU di Sako, Minggu (26/11) sekitar pukul 13.00 WIB.
Satu lagi korban meninggal dunia penumpang speedboat Jaipongan, Dian Kristanto (37) warga Jalur 18, Jembatan 2, Muara Padang, Banyuasin. Jasadnya ditemukan di perairan Sei Musi depan PS M Kumbang.
Korban lainnya dirawat tersebar di sejumlah rumah sakit, diketahui, 25 orang. Seperti dirawat di RS Bhayakara 2 orang, RS Pelabuhan Boombaru 9 orang, di RS Kundur Mariana ada 8 orang, dan RS Muhamadiyah 5 orang serta 1 orang di rawat di RSRK Charitas Palembang.
Kecelakaan adu kambing air siang itu, berawal dari speedboat 200 PK Jaipongan dikemudikan serang kapal Nasir alias Kancil, meluncur dari Palembang dengan tujuan Jalur 18.
Saat melintas di Perairan Muara Kumbang, Kecamatan Banyuasin 1, Banyuasin, tiba-tiba beradu hebat dengan speedboat 200 PK Wawan Putra yang dikemudikan serang Wawan Mardianto (27) warga Jalan Faqih Usman, RT 33, Kecamatan SU I, dia meluncur dari Muara Sugihan hendak ke Palembang.
Saat kejadian, speedboat WP mengalami kerusakan paling parah, bagian depan hancur berat, sedangkan speedboat Jaipongan hanya rusak dibagian depan saja.
Direktur Polair Polda Sumsel, Kombes Pol Robinson Siregar SIK MH didampingi Kasubdit Gakkum AKBP Zahrul Bawadi SIk SH, menegaskan pasca kejadian anggota Polair telah dikerahkan.
Pihaknya bersama Pospol air Prajen di Air Kumbang dan Basarnas Palembang, melakukan proses pencarian, evakuasi hingga penyelidikan terhadap kecelakaan tersebut.
Ditanggapi Robinson, saat ini serang speedboat Jaipong atas nama Sobri alias Nasir alias Kancil diperiksa penyidik di Polair Polda Sumsel. “Saksi-saksi juga kita periksa, untuk serang speedboat Wawan Putra, Wawan kondisinya cukup parah, masih dirawat intensif di RS Bhayangkara Polda Sumsel,’’ ujarnya.
Sementara menyangkut kelayakan opereasi kapal air tradisonal dengan mesin diesel ditegaskan Robinson, saat ini masih diperiksa terkait kapasitas muatan kapal tersebut.
“Kita masih dalami, apakah muatan kapal melebih kapasitas. Untuk dokumen dan surat suratnya belum ditemukan sehabis kejadian. Namun tak menutup kemungkinan kedua serang kapal ini dapat dijadikan tersangka,” tegas Dir Polair Polda Sumsel. (adi)
No Responses