PALEMBANG – Setelah tes urinenya dinyatakan positif, Ketua DPD PAN Kota Palembang Yudi Farola Bram (YB), beserta lima rekannya, diserahkan Ditres Narkoba Polda Sumsel ke BNN Provinsi Sumsel, untuk dilakukan assessment. Penyerahan Yudi Cs ini, dilakukan Rabu (22/6), sekitar pukul 13.30 WIB.
Proses assessment ini sendiri digelar untuk membuktikan Yudi Farola Bram, beserta lima rekannya layak direhabilitasi atau tidak. Adapun proses assessment ini dilakukan oleh tim medis yang terdiri dari dokter dan perawat, penyidik kepolisian, kejaksaan, psikiater dan psikolog.
Dirres Narkoba Polda Sumsel Kombes Pol Irawan David Syah menuturkan, proses assessment ini untuk mengetahui keenam terperiksa ini, dapat dilakukan rehabilitasi atau tidak. Jika para pelaku hanya sebagai pengguna, maka akan dinyatakan rehabilitasi.
“Kita lakukan pemeriksaan terlebih dahulu di BNN (Provinsi Sumsel), apakah dapat dirujuk untuk dilakukan rehabilitasi atau tidaknya,” kata Irawan saat dibincangi wartawan di Mapolda Sumsel, Rabu (22/6).
Tapi, sambung Irawan, bila Yudi Farola Bram dan kelima rekannya terbukti sebagai penyuplai narkoba tersebut, maka tak dipungkiri Yudi Cs bisa dinyatakan sebagai tersangka. “Iya, kalau ada indikasi terlibat peredaran narkoba, dia (Yudi) bisa kita lanjutkan pidana-nya. Dan akan dikenakan Pasal 112 dan 127 UU No 35 tahun 2009 tentang Narkotika, dengan ancaman di atas lima tahun penjara,” kata dia.
Sementara itu, pantauan Koran ini di kantor BNN Provinsi Sumsel, Yudi Farola Bram tiba di gedung BNN, sekitar pukul 13.30 WIB. Saat sejumlah awak media menyapanya, tanpa segan Yudi melempar senyum nan ramah kepada wartawan yang telah menunggunya.
Saat dimintai keterangan, Yudi mengatakan, saat ini belum bisa memberikan pernyataan terkait kasus tersebut. Sebab, menurut Yudi, saat ini penetapan sanksi hukum terhadap dirinya masih dilakukan pihak berwajib. “Saya belum bisa memberikan penyataan kepada teman-teman media, karena ini masih dalam proses hukum,” ujar dia.
Hanya saja, tambah Yudi, bila proses hukum sudah selesai, maka dirinya akan memberikan pernyataan resmi. “Partai sudah tahu dengan masalah ini. Dan saya dengan tegas dan sukarela akan mengundurkan diri sebagai anggota dan pengurus PAN,” ucap dia.
Ketika ditanya terkait hasil urine dirinya positif? Yudi mengatakan, akan mematuhi ketetapan itu. “Terkait salah atau benar, polisi yang menentukan. Walaupun ada unsur politis atau apa, silakan masyarakat yang menilai. Tapi karena pihak berwajib telah menetapkan saya telah positif, saya akan bertanggung jawab dengan hal itu,” katanya.
Selain Yudi, Ditres Narkoba Polda Sumsel juga menyerahkan lima orang terperiksa lainnya yang turut ditangkap bersama Yudi, diantaranya Kompol JI, ZLK (PNS di Kabupaten Muba), serta tiga wanita yang menemani Yudi saat pesta narkoba berinisial RR, RRN, dan DN.
Hanya saja, kedatangan Yudi dan kelima rekannya tersebut dalam waktu yang berbeda. Yudi tiba lebih dahulu di kantor BNN Provinsi Sumsel, disusul ketiga wanita RR, RRN dan DN. Sementara, ZLK tiba di kantor BNNP Sumsel 15 menit usai kedatangan Yudi. Untuk Kompol JI, tak diketahui kedatangannya lantaran diduga masuk melalui pintu samping, guna menghindari serbuan awak media.
Di tempat sama, Kepala BNN Provinsi Sumsel Brigjend Pol Iswandi Hari mengatakan, Yudi bersama lima rekannya akan menjalani assessment, yakni tes ulang penilai dan evaluasi yang dilakukan tim assesment terkait narkoba yang dikonsumsi keenam terperiksa itu.
“Tim assesment sendiri, terdiri dari pihak BNN, dokter, kejaksaan, penyidik kepolisian dan psikolog. Prosesnya membutuhkan waktu paling cepat 1 x 24 jam, setelah semuanya diterima tim assesmen. Selama itu juga, terperiksa akan berada di kantor kita (BNN), sampai hasilnya keluar,” jelasnya.
Ditambahkannya, dari hasil itulah, lanjut Iswandi, akan terbukti sudah berapa lama mereka (terperiksa) menggunakan narkoba. Sehingga jeratan hukumnya bisa langsung ditentukan untuk keenam terperiksa. Ada dua faktor ditentukannya hukuman bagi seorang pengguna, yakni rehab dan rehab pidana yang berkas perkaranya tetap berlanjut dipersidangan.
“Kalau hanya pemakai, tidak ada barang bukti, bisa dikenakan rehab saja. Tapi, kalau memakai dan ada barang bukti berkasnya tetap jalan. Jadi sekarang tergantung hasil assesmen, karena polisi masih mengumpulkan bukti lainnya,” urai dia.
Diberitakan sebelumnya, Ketua DPD PAN Kota Palembang Yudi Farola Bram, ditangkap Ditres Narkoba Polda Sumsel, bersama delapan rekannya, diduga saat pesta narkoba jenis ekstasi alias inek, di perumahan Villa Sosial, KM 5, Kelurahan Ario Kemuning, Kecamatan Kemuning.
Yudi Farola Bram, bersama lima temannya terindikasi positif menggunakan narkoba, sesuai hasil tes urine keenamnya positif. Sedangkan tiga teman mereka lainnya dinyatakan negatif, hingga dilepaskan. Dari Yudi Cs, disita barang bukti sebutir inek.
Lima teman Yudi yang positif narkoba yaitu JI yang tercatat sebagai anggota Polri berpangkat Kompol, ZLK yang tercatat sebagai PNS Muba, dan tiga orang wanita, berinisial RRN, RR dan DA. Sementara, tiga orang yang negatif narkoba, berinisial ANT (warga sipil), dan dua orang wanita berinisial ASN dan ASD. (cw02)
No Responses