PALEMBANG – Sebanyak 80.000 peserta seluruh Indonesia bersaing mengikuti Kompetisi Matematika Nalaria Realistik se Indonesia ke 13. Dimana untuk kota Palembang sudah terseleksi semi final sebanyak ada siswa 122 peserta, dan guru ada 30 peserta.
Dari 122 bakal diambil dengan yang memenuhi passing grade. Mereka akan mewakili di tingkat Nasional pada bulan April nanti di kota Bogor dalam Olimpiade Matematika Nalaria 2018.
Penanggung Jawab Regional KMNR dan OGM Sumsel, Kurniaty mengatakan kegiatan ini merupakan agenda tahunan dari Klinik Pendidikan Mipa (KPM) pusat. Acara ini digelar oleh KPM di Palembang bekerjasama dengan Paramount School Palembang sebagai tempat penyelenggara. “Seleksi juga dilakukan serentak di seluruh Indonesia yakni 23 kota termasuk Palembang yang perdana karena KPM baru ada tahun lalu di Palembang,” katanya.
Para peserta ini sebelumnya mengikuti babak penyisihan terlebih dahulu. Untuk di Sumsel
ada 400 an peserta dan yang masuk untuk semi final yakni 122 peserta berasal dari Palembang, Prabumulih, Musi Banyuasin, OKI dan Muaraenim. “Nantinya mereka ini akan berebut mendapatkan tiket untuk mengikuti final di Bogor. Dan ini hanya 30 orang saja yang beruntung se Indonesia dan ini dengan sistem nilai tertinggi jadi gak ada perwakilan dari masing-masing daerah tapi berdasarkan kuota yang bersaing secara nilai (passing grade),” jelasnya.
Secara Nasional total peserta yang daftar yakni sebanyak 80.000 peserta saat mengikuti babak penyisihan. Tentu saja antusias peserta dari seluruh Indonesia terutama dari Sumsel memang cukup besar. “Banyaknya jumlah peserta tidak terlepas dari antusiasme orangtua dan anak-anak terhadap metode Sistem Metode Seikhlasnya (SMS) dan Matematika Nalaria Realistik (MNR),” ungkapnya.
Perlu diketahui tujuannya pertama, secara filosofis KPM menggelar kegiatan dengan biaya seikhlasnya untuk memfasilitasi para pelajar dari semua anak yang punya minat dan bakat di bidang matematika untuk terus belajar dan berprestasi tanpa terkendala finansial. Kedua, ajang ini juga sangat bermakna bagi anak untuk saling bertukar pengetahuan, menambah teman, dan melatih kemampuan bernalar. “Ketiga uniknya dari kompetisi ini, meskipun bayaran seikhlasnya, pada tahun ini, ada penghargaan khusus kepada peserta terbaik untuk setiap jenjang kelas berupa kesempatan mengikuti kompetisi tingkat internasional di Singapura, yaitu IMCS (Internasional Mathematics Contest Singapore) tahun 2018,” bebernya.
Oleh sebab itu, KPM akan terus berkomitmen untuk menggelar kegiatan serupa, dan berharap dalam jangka panjang, kita bisa menjaring aset-aset berkualitas di bidang matematikan. “Klinik Pendidikan MIPA melombakan mulai tingkat kelas 1 SD sampai 9 SMP. Adapun setiap peserta mengerjakan 25 soal pilihan ganda dengan durasi 90 menit,” tandasnya.
Sementara itu, peserta olimpiade Fabian dari Paramount School siswa kelas 4, mengatakan persiapan dalam olimpiade belajar tentang perkalian, pembagian. “Sebab waktu pertama ikut penyisihan kemarin ada kerumitan dalam soal perkalian, makanya saya harapan bisa masuk dalam passing grade saat semi final ini,” pungkasnya. (roi)
No Responses