PALI - Kali kedua Kabupaten Penukal Abab lematang Ilir (PALI), kali ini Kejuaraan Daerah betema Road Race Championship Bupati PALI cup 2018. Sedikitnya 65 pembalap handal dan pembalap kelas nasional dari beberapa Provinsi memacu si kuda besi taklukan
Sirkuit Gelora November Kota Pendopo, 10-11 Maret 2018.
Kejurda tersebut dalam rangka
dua tahun kepemimpinan Bupati PALI, H. Heri Amalindo dan Wakil Bupati, Ferdian Andreas Lavony. Kerjasama Pemkab PALI, Ikatan Motor Indonesia (IMI) Sumsel din IMI Korwil PALI, Montezs Sport Club Indonesia, Komisi Olahraga Nasional Indonesia (KONI) PALI.
Ketua Panitia Penyelenggara Junaidi, menjelaskan diselenggarakannya kegiatan ini bertujuan mencari bibit - bibit pembalap lokal, sekaligus memperkenalkan Bumi Serepat Serasan yang merupakan Daerah Otonomi Baru (DOB) dikalangan masyarakat luar melalui event seperti ini maupun olahraga lainnya.
“Ini salah satu upaya kita untuk memperkenalkan Kabupaten PALI kepada masyarakat luar,” katanya.Selain itu, sambung Junaidi, dengan adanya Road Race Championship Bupati PALI Cup 2018 ini, secara otomatis diharapkan nantinya dapat meningkatkan perekonomian masyarakat khususnya pedagang dan perhotelan yang ada di Bumi Serepat Serasan, sedangkan untuk pendanaan kegiatan murni berasal dari bantuan dari KONI PALI dan pihak ketiga yang sifatnya tidak mengikat.
“Selain mencari bibit pembalam lokal, efek dari kegiatan ini pastinya dapat meningkatkan perekonomian kerakyatan, pedagang lokal juga dapat memanfaatkan evant ini,” ungkapnya.Perwakilan IMI Sumsel, yang juga merupakan Ketua Juri dalam Kejurda Road Race Bupati PALI Cup Tahun 2018, Sandi Yudha Putra menjelaskan bahwa Kejurda ini diikuti oleh 65 peserta Pembalap, terdiri dari Lima Team yang datang dari Lima Provinsi yaitu Jambi, Bengkulu, Lampung, Bangka, dan Sumsel.
Ada Lima Team Pembalap dari Lima Provinsi yang ikut di Kejurda ini, diantara kelima team tersebut ada pembalap yang pernah mengikuti Kejurnas. “Jadi, meski ini Kejurda tapi terasa Kejurnas, jelasnya.
Sikuit sudah sesuai standar Kejurda sambung Sandi, panjang lintasan 1000 Meter, namun di sini pihaknya membuat pengecualian, karena mengingat keamanan dari pembalap tetap mengutamakan Sefety. Selain itu, Sandi juga menjelaskan, untuk sistem yang digunakan dalam balapan ini mengadopsi dari Moto GP.
“Kita menggunakan sistem Digital, jadi kecurangan pada pembalap sulit dilakukan, dan kita harus menjunjung sportifitas dalam perlombaan,” ternag Sandi. (day)
No Responses