PALEMBANG - Gubernur Sumatera Selatan, H Alex Noerdin, mengaku kewalahan membawa pulang mantan pengikuti Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) asal Sumsel yang masih bertahan di Cibubur. Untuk itu, pihaknya tidak akan memaksa eks Gafatar tersebut untuk kembali ke Sumsel.
“Katonyo mereka dak galak balek, kalu mereka dak galak balek makmano nak maksonyo,” ungkap Alex kepada wartawan koran ini di kantornya, kemarin.
Setelah sukses melakukan penjemputan terhadap 10 mantan pengikut Gafatar asal Palembang dari Boyolali, Jawa Tengah, beberapa waktu lalu, kini masih tersisa lebih kurang 28 orang warga Sumsel yang diduga mantan pengikut Gafatar masih berada di Cibubur.
“Kita bujuk dulu nantinya untuk pulang ke Palembang,” ujar Alex. Untuk diketahui, 28 orang tersebut merupakan warga Sumsel yang dipulangkan dari Kalimantan berdasarkan hasil rekam sidik jari. Pihaknya menemukan kendala dalam upaya membawa pulang ke Sumsel. Meski, dirinya tidak mengetahui secara pasti alasan, kenapa eks Gafatar tersebut tidak mau diajak pulang.
Terpisah, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Sosial Sumsel, Belman Karmuda menjelaskan, pihaknya belum menerima surat resmi dari Pemerintah Daerah (Pemda) Cibubur untuk menjemput eks Gafatar asal Sumsel tersebut. “Iya, karena belum ada konfirmasi berita dari Cibubur. Kita tinggal menunggu saja, kalau sudah ada akan kita jemput,” terang Belman.
Sementara itu, kemarin (Selasa, 2/2), ke-10 eks Gafatar asal Palembang yang sudah dijemput dari Boyolali telah diserahkan kepada keluarga masing-masing. Penyerahan ini dilakukan setelah sebelumnya pihaknya memberikan pemahaman kepada warga sekitar tempat tinggal ke-10 eks Gafatar ini, supaya bisa menerima warga mereka.
“Bahkan RT di Banten IV itu sudah memastikan bahwa dia akan bertanggungjawab apabila terjadi gelokan diwilayahnya. RT tersebut mengaku, warganya tidak mempermasalahkan ada salah seorang warga mereka yang menjadi pengikut Gafatar. Kita pastikan semua menerima,” tegas Belman.(ety)
Istri dan anak-anak Zainal Abidin, eks Gafatar yang berasal dari Palembang saat berada di penampungan sementara. Foto : Hetty/Palembang Pos
No Responses