PALEMBANG - Siapa yang tak tahu mobil hot wheels. Mungkin, sekilas mobil ini seperti mobil mainan biasa. Tapi, siapa sangka penggemar mobil ini bukan hanya anak-anak. Merek mainan mobil die cast, yang dikenalkan oleh perusahaan mainan Amerika Toymaker Mattel sejak September 1968, penggemarnya juga banyak dari orang dewasa.
Komunitas Hot Wheels sendiri biasa berkumpul di Lumban Tirta dll. Selain balapan, kalau berkumpul biasa juga dijejerkan puluhan jenis hotwheells yang berasal dari puluhan merk mobil terkenal, meskipun didominasi oleh merk pabrikan eropa beberapa model mobil khas jepang juga meramaikan track balap mini itu.
“Balapan ini sama sekali nggak ada resiko mas, aman untuk segala usia, dari anak-anak hingga kakek-kakek bisa balapan disini,” terang Aidil salah satu penggila mobil balap hotwheell diiringi tawanya yang bersahabat.
Dia mengatakan, kebanyakan jenis mobilnya didominasi jenis mobil Eropa, Seperti Chevrolate, Ferari, Force dan merek mobil eropa lainya. Namun ada juga yang costum walaupun bentuknya suka nyeleneh kebanyakan yang dijual dipasaran laku keras,” terang Aidil disela aktifitas bermainnya.
Dikatakan Aidil, hobinya yang satu ini sama sekali tak menguras kantong, mobil hottwells harganya cukup terjangkau, dari puluhan ribu hingga ratusan ribu, itupun tergantung jenis dan ke unikan bentuknya.
Sementara untuk track yang dijual terpisah harganya mulai 200 ribu hingga 1 juta. ”Mainan ini terjangkau, dan mudah di dapat, untuk membeli jenis tertentu kita cukup memesan ke distributor mainan yang ada dikota Palembang, kita juga punya komunitas dan jaringan di seluruh Indonesia,” jelasnya.
Diharapkan Aidil melalui hotwheells, walaupun berbeda usia persaudaran dan rasa kekeluargaan dapat terjalin dan tentunya mengarah ke hal yang lebih positif.
“Semua disini kita rangkul, dari anak-anak, remaja, hingga orang dewasa jadi satu, bertukar pengalaman hingga menjurus kearah di luar hoby tak jarang di lakukan. Yang jelas semuanya positif,”katanya. (vot)
Komunitas Hot Wheels yang aktif melakukan balapan. Meski balapan, namun tidak beresiko bahkan makin mempererat silaturahmi antara anggota komunitas. Foto : koer/palembang pos
No Responses