Palembang.-
Meskipun selalu mengambil formulir sebagai Calon Walikota (Cawako) Palembang, namun itu tidak membuat Lury Eliza Alex (LEA) benar-benar mantap nyalon sebagai cawako. Tetapi, bila surveinya cocok untuk calon wakil walikota, maka dirinya siap untuk maju sebagai cawawako.
Demikian dikatakan Lury yang ditemui usai mengambil formulir pendaftaran di sekretariat DPC partai Gerindra Kota Palembang, Senin (11/6). “Saya memang telah mengambil formulir pendaftaran, disemua partai yang melakukan penjaringan calon kepala daerah. Dan saya mengambil formulir calon walikota Palembang. Tetapi itukan hanya formalitas saja, karena yang menentukan siapa yang didukung itu DPP partai dengan mekanismenya,” ujar Lury.
Lagipula, lanjutnya, saat ini semuanya masih belum belum mengerucut. “Ini kan baru tahap penjaringan calon oleh partai politik. Jadi semuanya masih cair, sehingga semua kemungkinan bisa saja terjadi,” katanya.
Nanti, bila KPU telah membuka pendaftaran, maka masing-masing partai akan menetapkan siapa akan berpasangan dengan siapa. ”Untuk masalah ini, saya serahkan sepenuhnya kepada partai politik. Kalau memang saya dipercaya menjadi walikota, maka saya siap, begitu pula juga saya dinilai cocoknya jadi wakil walikota, saya juga siap,” tukasnya.
Karena, lanjut Lury, dalam mementukan calon, partai pasti mempunyai banyak pertimbangan, salah satunya elektabilitas calon, apakah cocok di palembang 1 atau Palembang 2.
Disinggung soal penilaian beberapa orang yang menyebut dirinya hanya bisa membawa nama besar orang tua dan kakaknya saja, dengan tegas Lury mebantah tudingan tersebut.
”Secara biologis, saya memang anak pak Alex dan adiknya pak Dodi. Tetapi saya tidak pernah mendompleng atau hanya bersembuyi dibaik nama besar mereka. Karena sejak awal orang tua saya tidak mau kita maju dalam politik secara isntan, sehingga untuk sosialisasi maupun melakukan pendekatan ke partai politik, saya tidak pernah ajak bapak atau kakak saya. Semuanya saya lakukan sendiri bersama tim. Sementara bapak hanya melihat saja dari jauh,” katanya.
Karena sekarang levelnya masih tingat kota dan provinsi, akan tetapi, lanjut Lury, bila telah masuk ke level nasional, maka mau tidak mau dirinya harus minta tolong kepada keduanya. ”Jadi tidak benar kalau saya hanya bisa membawa nama besar orang tua saja,’ tegasnya.(del)
No Responses