Penggunaan hijab dalam turnamen internasional masih menjadi pro kontra pada perhelatan beberapa cabang olahraga. Namun, dalam perjalanannya atlet-atlet putri ini telah membuktikan hijab bukan penghalang untuk berprestasi.
Bahkan, sebagian dari mereka mampu membuktikan kesetaraan perempuan dan para pria lewat hijab. Seperti atlet anggar, Ibtihaj Muhammad, 31 tahun. Dia mencatatkan diri sebagai atlet muslim Amerika Serikat pertama yang meraih medali di Olimpiade dengan mendapatkan medali perunggu dari sabel beregu di Rio de Janeiro 2016.
Atlet berhijab lainnya yang cukup menarik perhatian adalah Doaa Elghobashy. Dia menjadi menjadi pusat perhatian saat tampil mewakili Mesir di pertandingan voli pantai lawan Jerman pada ajang Olimpiade 2016 di Rio de Janeiro, Minggu (7/8).
Elghobashy menjadi pusat perhatian karena justru tampil di arena yang identik dengan bikini. Tak pelak Elghobashy pun menjadi tontonan ’lain’ yang hadir di Pantai Copacabana. Pasalnya, Elghobashy mengenakan hijab plus baju lengan panjang dan celana panjang saat berpasangan dengan Nada Meawad.
”Saya sudah mengenakan hijab selama 10 tahun. Hal ini tak menghalangi saya untuk melakukan hal-hal yang saya enangi, dan voli pantai adalah salah satunya,” kata Elghobashy seperti dikutip dari Al Araby.
Tak hanya mereka berdua, masih ada sederet atlet putri berhijab lain yang berhasil membetot perhatian dunia sepanjang tahun 2016. Mereka adalah Shirin Gerami, Kubra Dagil, Rahaf Khatib, Rahaf Khatib, Sarah Attar, dan Kariman Abuljadayel. (har/dbs)
No Responses