*Terjadi di 10 Desa di Tiga Kecamatan
MURATARA – Hujan yang mengguyuri wilayah Kabupaten Muratara, dalam satu pekan ini membuat Sungai Rupit dan Aungai Rawas meluap. Akibatnya, ribuan rumah di 3 kecamatan setempat terendam banjir.
Ribuan rumah tersebut masing-masing dari 10 desa yaitu, Desa Noman Kecamatan Rupit, Desa Karang Dapo Kecamatan Karang Dapo, Desa Mandi Angin, BM I, Tanjung Rajo, Belani, Batu Kucing dan Desa Pauh.
Menurut informasi banjir mulai dirasakan oleh masyarakat Jumat (9/3/18) sekitar pukul 19.37 WIB dan bahkan Minggu (11/3/18) debit air naik. Tak hanya itu, air untuk di Desa Noman mencapai dengkul orang dewasa, sedangkan untuk Desa Karang Dapo sudah satu meter lebih dan untuk Kecamatan Rawas Ilir sudah setinggi dada orang dewasa.
Kondisi debit air bisa meningkat jika hujan terus terjadi. Amril (50) warga desa Karang Dapo mengatakan banjir mulai dirasakan masyarakat sini, Jumat (9/3/18) sekitar pukul 19.37 WIB, dengan kedalaman satu meter lebih.
Bagi masyarakat yang rumahnya rendah sudah mulai mengungsi kerumah keluarganya ataupun pindah ke rumah yang atasnya.”Ya sangat cepat sekali air itu naik sudah mencapai satu meter lebih dan bahkan bisa saja meningkat menginfat kondisi cuaca sekarang hujan terus,” ungkapnya, Minggu (11/3/18).
Terpisah Dapril (30), salah seorang warga Desa Batu Kucing mangatakan, jika banjir bandang di kawasan tempat tinggalnya sudah biasa terjadi. “Namun tidak sampai merendam rumah karena rumah di sini rata-rata panggung,” ungkapnya.
Lebih lanjut ia berharap kepada pemerintah agar dapat memberikan bantuan obat-obatan karena biasanya setiap pasca banjir masyarakat akan terserang penyakit kutu air, gatal dan diareh. “Kami sangat membutuhkan bantuan obat-obatan dari pemerintah,” harap Dapril.
Sementara itu, Kepala BPBD H Zukifli mengatakan pihaknya sudah memantau kelapangan ada 10 desa di 3 kecamatan di Muratara. “Kita terus memantau ketinggian air, namun sekarang debit air naik dimana sebelumnya sudah menurun,”ucapnya. (lam)
No Responses