PALEMBANG- Minat warga Palembang terhadap daging impor beku makin tinggi. Masih mahalnya harga daging sapi di pasaran membuat para ibu-ibu ini sudah antre sejak pagi untuk membeli daging sapi di Pasar Penyeimbang atau Pasar Murah di Halaman Kantor Wali Kota Palembang, Kamis (30/6).
Pantauan Palembang Pos, dalam satu jam sekitar 300 kg daging yang dibawa dari Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (DP2K) Palembang yang dijual dengan harga Rp 85 ribu perkilonya, sudah habis diborong.
“Kita daging bawa 300 kg, ternyata warga banyak berminat. Harganya Rp 85 ribu/kg. Tapi, kualitas daging ini sangat baik,” kata Kepala DP2K Palembang, Harrey Hadi, kemarin.
Selain daging sapi, lanjut Harrey, pihaknya juga membawa ayam, sayur dan buah-buahan dari pasar tani Palembang. “Memang paling banyak yang beli daging, karena harga daging memang masih tinggi,” bebernya.
Meski harganya tinggi, tambah Harrey, minat masyarakat terhadap daging sapi segar memang tidak terlalu menurun signifikan. Ini terlihat dari banyaknya sapi yang dipotong di rumah potong hewan (RPH) setiap harinya. “Biasanya hanya 30-40 ekor sehari yang dipotong. Tapi, sekarang menjelang lebaran sekitar 100 potong sapi sehari,” jelasnya.
Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Palembang, Dewi Isnaini mengungkapkan, pasar murah ini digelar dalam rangka membantu masyarakat untuk memperoleh kebutuhan pokok dengan harga yang lebih murah dari harga pasaran.
Di pasar murah ini dijual berbagai bahan pokok, mulai dari beras, gula, minyak, telur, daging, ayam, serta kebutuhan lainnya. Selain itu dijual juga beberapa produk pakaian lebaran. Semua bahan-bahan pokok tersebut rata-rata dijual dengan harga lebih murah 20 persen dari harga pasaran.
“Produk yang terlihat paling diserbu itu daging, karena daging di pasar murah ini dijual dengan harga hanya Rp 85.000, sehingga masyarakat sangat antusias membeli daging. Karena di pasar harga daging masih kisaran Rp 135.000,” paparnya.
Pasar murah Pemkot Palembang ini dibuka langsung oleh ketua tim penggerak PKK Kota Palembang Hj Selviana Harnojoyo. Secara simbolis Selviana Harnojoyo memotong pita sebagai tanda dibukanya pasar murah tersebut. (ika)
No Responses