*Bayi Malang Tanpa
Tempurung Kepala
SEKAYU – S Subandari, bayi malang yang lahir pada 20 Februari 2018, yang tidak memiliki tempurung kepala (Anencephaly), ini terus mendapatkan perawatan secara maksimal baik dari pihak RSUD Sekayu dan Pemkab Muba.
Anak dari pasangan Robinson (37) dan Paina Lasanti (30) yang merupakan warga Desa Teladan Kecamatan Sekayu ini mendapatkan perawatan intensif di ruang ICU RSUD Sekayu dan berada di dalam incubator.
Plt Ketua TP PKK Muba, Susi Imelda dan pengurus TP PKK Muba langsung menjenguk S Subandari di RSUD Sekayu dan sekaligus memberikan bantuan. “Kami perihatin dan sangat peduli dengan kondisi S Subandari ini, kami berharap kondisi S Subandari bisa normal dan sehat seperti anak-anak lainnya di Muba,” katanya, Jumat (2/3/18).
Diungkapkan Robinson, kelahiran anak ketiganya ini sangat dinanti-nanti oleh keluarga, bahkan jika sudah besar jagoan kecil ini diharapkan menjadi penyejuk disela-sela aktiftas sehari-hari dengan tawa dan candanya. Pada saat mengandung Robinson tidak memiliki firasat apa-apa.
“Sewaktu dulu mengandung, istri saya sehat-sehat saja. Bahkan untuk firasat atau kelakukan buruk sama sekali tidak ada,”kata Robinson. Dia yang sehari-sehari menggeluti profesi sebagai buruh bangunan lepas, hanya bisa bersabar dan menerima keadaan anaknya saat ini. Sang istri pun Paina juga telah ikhlas menerima keadaan sang anak dengan kondisi tersebut.
“Saya pribadi terima apa adanya dan ikhlas dengan kondisi anak saya saat ini, istri saya juga sudah pulang ke rumah. Sekarang ini masih menunggu perkembangan lebih lanjut, kami minta doa kepada masyarakat dan pemerintah agar keadaan putra saya sehat,”pungkasnya.
Sementara, Dokter Anak RSUD Sekayu, dr Muslimin SpA, mengatakan kondisi saat ini bayi tersebut dalam perawatan tim medis RSUD Sekayu, namun kalau secara bahasa medis bayi tersebut untuk bertahan tidak bisa diharapkan. Dimana rekam jejak permasalahan yang sama sangat jarang atau bahkan tidak pernah terjadi anak yang lahir tanpa tempurung bisa hidup.
“Mengenai penyebab kita belum mengetahuinya tidak secara pasti, tapi bisa juga disebabkan dari sang ibu. Misal mengidap penyakit tertentu, lalu seperti mengkonsumsi obat-obatan atau jamu serta gangguan pada pembentukkan organ,”ungkapnya. (omi)
No Responses