PAGARALAM - Pedagang daging memilih untuk tidak mengambil stok daging dalam jumlah banyak di tingkat rumah pemotongan hewan di Pagaralam. Hal inikarena belum membaiknya tingkat perekonomian masyarakat Pagaralam, ditambah lagi musim panen kopi tidak begitu menggembirakan.
Seperti diakui Yanti, pedagang daging di Pasar Terminal Nendagung, memasuki awal puasa Ramadan tahun 2017 ini, dirinya tidak begitu banyak mengambil stok daging sapi di rumah pemotongan. “Kalau sekarang ini kita tidak berani mengambil stok daging dalam jumlah banyak. Ini lebih dikarenakan musim panen kopi kurang bagus, pembeli cenderung sepi, jadi takut saja bila mengambil stok banyak malah tidak habis terjual,” katanya, Minggu (28/5).
Ditambahkannya, hingga siang hari stok daging sapi diambil sebanyak 50kg dari rumah pemotongan hewan belum banyak laku terjual. “Biasanya pada pukul 08.00 WIB stok daging 50kg sudah habis, tapi saat ini belum begitu banyak terjual. Kita berharap saja ketika sore hari ada kejutan, dagangan daging sapi laris manis,” harapnya.
Senada diterangkan Debi, pedagang daging lainnya, harga daging sapi menjelang awal puasa, masih tergolong cukup stabil di pasaran, dengan harga jualnya Rp120 ribu per kilogram, sedangkan untuk tulang Rp100 ribu per kilogram dan tetelan Rp40 ribu per kilogram. “Di bulan puasa ini, kita tidak berani mengambil banyak, takut kalau tidak habis terjual, jadi malah rugi, karena modalnya saja sudah begitu besar,” ungkapnya. (cw08)
No Responses