PALEMBANG- Dinas Perhubungan Kota Palembang bersama aparat dari Satlantas Polresta, Satpol PP Palembang dan Denpom II Sriwijaya, Selasa (23/5/2017) menggelar razia. Dalam razia ini, sebanyak 16 juru parkir (jukir) “nakal” dan 16 bentor diamankan oleh petugas.
Kepala Dishub Palembang, Kurniawan melalui Kabid Wasdalops Dishub Palembang, Marta Edison mengatakan, razia ini merupakan tindak lanjut dari hasil Rapat Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Kamtibmas) yang diselenggarakan Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang bersama unsur Forum Koordinas Pimpinan Daerah (Forkominda) belum lama ini. “Kita menindaklanjuti hasil rapat tersebut. Dimana, ada laporan terkait parkir serta bentor,” kata Marta.
Adapun titik-titik yang menjadi sasaran razia, diantaranya Jalan Jendral Sudirman, Cinde, Kolonel Atmo, Masjid Lama, Pasar 16 Ilir dan seputaran taman nusa indah yang terletak di bawah Jembatan Ampera. “Hasilnya ada 16 jukir nakal dan 16 bentor yang kita amankan. Bahkan ada 2 jukir yang kita cabut izinnya, karena mengarahkan kendaraan untuk parkir di marka jalan. Selain itu, ada 7 kendaraan yang ditilang karena habis masa KIRnya dan izin trayek,” bebernya.
Untuk bentor, lanjut Marta, diserahkan kepada Satpol PP Palembang, agar segera disidang yustisi. Edison menambahkan, dengan razia ini diharapkan dapat menyadarkan masyarakat akan pentingnya mematuhi aturan lalulintas.
“Karena banyak dampak jika masyarakat parkir sembarangan bukan hanya menganggu arus lalulintas, namun dapat menimbulkan kecelakaan. Kami terus melakukan sosialisasi agar masyarakat dapat mematuhi tertib berkendara. Jika itu dilakukan maka lalulintas kita tidak akan macet dan semerawut,” ujar Marta.
Sementara Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Parkir, AK Juliansyah mengungkapkan, 16 jukir liar maupun jukir yang telah menyebabkan kemacetan berhasil diamankan di kantor Dishub.
Lebih lanjut diterangkan Jul, penyisiran dan penindakan yang dilakukan pihaknya, merupakan tindakan untuk memberikan efek jera terhadap jukir yang selama ini sering sekali menyebabkan kemacetan di wilayah tersebut.
“Kita amankan semua dan akan dilakukan pembinaan sesuai dengan kesalahan mereka. Kita juga memeriksa izin dan kelengkapan mereka sebagai jukir,” ungkapnya. (ika)
No Responses