JAKABARING - Unit II Satres Narkoba Polresta Palembang pimpinan Iptu Syamsul Rizal SH, membekuk Bandar narkoba lintas provinsi, diduga jaringan Medan (Sumut) – Palembang (Sumsel), Minggu (16/02), pukul 14.00 WIB. Adalah Halim Wijaya (37), warga Jalan KH Azhari, Lorong Sungai Aur, RT 31/06, 9-10 Ulu, Kecamatan SU I, bandar dimaksud.
Dari pedagang ikan di Pasar Induk Jakabaring yang dibekuk di rumahnya ini, disita barang bukti 4 gram sabu seharga Rp 5 juta, 22 butir inek warna cokelat, senapan laras panjang sniper caliber 32 aktif lengkap dengan magazine, 97 butir peluru cis, 19 butir peluru M16 dengan 7 selongsong peluru, dan 12 sudah diledakkan, serta timbangan digital.
Kapolresta Palembang Kombes Pol Sabaruddin Ginting SIk MSi, didampingi Kasatres Narkona Kompol Suryadi SIk, melalui Kanit II Satres Narkoba Iptu Syamsul Rizal SH, mengaku penangkapan setelah menindaklanjuti laporan warga. Tersangka merupakan Bandar narkoba jaringan Medan – Palembang atau lintas provinsi.
“Untuk ketiga kalinya tersangka memesan barang lewat cara transfer uang, kemudian jaringannya di Medan mengirim barang lewat ekspedisi Bus ALS. Ketiga kalinya sebanyak 30 gram Rp 30 juta, sisa 4 gram, ditambah 1.000 butir ekstasi kapsul, sisa 22 butir,” terangnya.
Sementara Kompol Suryadi mengaku, dari tersangka juga disita dua kantong bubuk diduga digunakan untuk pembuatan bahan ekstasi dan sabu. “Baik narkoba atau ratusan butir amunisi dam senapan sniper, ditemukan dalam kamar tersangka. Untuk 2 kantong serbuk dipakai untuk bahan ekstasi dan sabu, dibeli dari apotek, hasil tesnya negatif narkoba. Kepemilikan senjata api akan kita proses hukum, bisa dijerat UU Darurat No 12 tahun 1951, dengan ancaman 20 tahun,” ungkap Suryadi.
Tersangka Halim menyatakan dirinya sudah setahun menjadi pengedar narkoba. “Sabu dan ekstasi itu semua punya aku. Tapi senapan sniper sama butiran amunisi itu, titipan EC, dia dinas disalah satu Koramil di OKI-OI. Sepaket sabu Rp 5 juta, 4 gram sisa saja, inek ini juga sisa, semua sudah habis terjual,” ungkap Halim.
Halim yang juga pedagang ikan di Pasar Induk Jakabaring ini, kali pertamanya ditangkap. “Dak pernah dipenjara, sabu-inek dari medan, setelah aku transfer uangnya, terus paketnya dikirim melalui ekspedisi Bus ALS. Dari 4 jie untung jualan narkoba sekitar Rp 1 juta,” tukasnya.
#Bekuk Dua Kurir Sabu
Sementara itu, dua kurir sabu-sabu, Jurianto alias Owen (34), dan Rido (24), diringkus anggota Ditres Narkoba Polda Sumsel, ditempat dan waktu berbeda.
Rido diamankan Unit II Subdit II, Kamis (15/2), sekitar pukul 19.00 WIB, di rumahnya Pulo Gadung, Kecamatan Alang Alang Lebar, dengan barang bukti 12 paket kecil sabu seharga Rp 100 ribu perpaket. “Sepaket Rp 100 ribu Pak aku jual, aku jual lagi Rp 130 sampai 150 ribu. Beli samo EBY (DPO) di Banyuasin. Aku nerimo bae berapo diantar EBY, dan jual lagi,” jelas Rido.
Keesokan harinya, Jumat (14/2), Unit IV Subdit III, juga mengamankan tersangka Owen di rumahnya, di Jalan Puding, Lorong Sehat, Kecamatan IT I, dengan barang bukti tiga paket sabu seharga Rp 200 ribu perpaket, berikut peralatan hisap sabu di kamar tidurnya. “Aku ambek samo Sly (DPO), di Kuto, seharga Rp 500 ribu, aku baru limo kali ambek Pak, untungnyo aku belike sabu lagi untuk makai,” jelas karyawan salah satu warnet ini.
Dirres Nakroba Polda Sumsel Kombes Pol Dedy Setyo YP, melalui Kasubdit III AKBP Imam Ansyori mengatakan, kedua tersangka dan barang bukti sudah diamankan untuk penyidikan lebih lanjut. “Untuk kedua tersangka dijerat dengan pasal 114, subesider 112 ayat (1) UU RI No 35 tahun 2009,” jelas Imam.
#Temukan 10 Batang Ganja
Terpisah, anggota Polsek Kisam Tinggi Polres OKUS, Kamis (13/02), menemukan 10 batang ganja hidup di area semak belukar, tak jauh dari pemukiman warga di Desa Bakuan, Kecamatan Kisam Tinggi, OKUS. Ganja yang diduga sengaja ditanam warga itu, disita dan diserahkan ke Polres OKU, guna pengusutan kasusnya lebih lanjut.
“Untuk saat ini kepemilikan tanaman ganja yang tertanam dalam pot kembang tersebut, belum kita ketahui, dan masih terus kita selidiki,” ungkap Kapolres OKU Selatan AKBP Wira Satya Triputra SIk MH, melalui Kapolsek Kisam Tinggi Ipda Solihin, kemarin (16/2).
Petugas sendiri, terang Solihin mengamankan barang haram yang belum diketahui siapa pemiliknya tersebut berdasarkan adanya laporan dari warga masyarakat. Dimana penemuan itu sendiri berawal ketika salah satu warga sekitar melihat adanya tanaman aneh yang berada didalam sebuah pot kembang.
Mengenai keberadaan tanaman ganja itu sendiri, Kapolsek menyebutkan dinginnya iklim cuaca dikawasan Kisam Tinggi karena letaknya berada di area perbukitan, disinyalir menjadi penyebab tanaman haram itu dapat tumbuh dikawasan tersebut.
“Kedepan kita akan berupaya memberikan pengetahuan kepada masyarakat tentang jenis tanaman ganja, sehingga jangan sampai ketidaktahuan warga dimanfaatkan oknum tertentu untuk mengelabui masyarakat. Kemudian, diharapkan warga dapat melaporkannya kepada pihak berwajib, apabila kembali menemukan tanaman jenis tersebut,” tutupnya. (adi/day/cr07)
No Responses