KAYUAGUNG - Sungguh bejat kelakuan seorang oknum Guru honorer di SDN 1 Desa Ujung Tanjung, Kecamatan Tulung Selapan, Kabupaten OKI. Sebab, sang guru diketahui bernama Zaba (29) ini, nekat menyodomi 9 anak muridnya sendiri. Akibat perbuatan cabulnya itu, tersangka ditangkap jajaran Polsek Tulung Selapan.
Penangkapan tersangka atas laporan salah satu korban berinisial Ow (12), ke Polsek Tulung Selapan, pada 30 Agustus 2016, karena mengaku telah dicabuli dengan cara disodomi oleh tersangka di rumahnya. “Atas laporan orang tua korban, Polsek Tulung Selapan bersama Unit PPA Satreskrim Polres OKI, langsung menangkap tersangka di rumahnya,” kata Kapolres OKI AKBP Amazona Pelamonia, kemarin (31/8), di Mapolres OKI.
Setelah diinterogasi oleh Unit PPA Satreskrim Polres OKI, ternyata pelaku sudah mencabuli 9 orang muridnya. Aksi tersebut dilakukannya sejak tahun 2014 lalu. “Semua korbannya adalah siswa laki-laki. Perbuatan tak senonoh itu dilakukan di rumahnya. Modusnya, tersangka mengundang murid ke rumahnya, dengan alasan mengerjakan pelajaran ekstrakulikuler. Sesampainya di rumah pelaku, korban diajak nonton VCD porno. Kemudian, tersangka mengunci pintu, dan menyodomi korban,” ungkap Kapolres.
Dari tersangka, polisi menyita satu keping kaset VCD porno, celana korban dan satu botol handbody yang digunakan untuk pelicin kemaluan tersangka. “Tersangka kita jerat UU Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, dengan ancaman maksimal 15 tahun penjara,” ungkapnya.
Kapolres juga berencana akan melakukan tes kejiwaan terhadap tersangka, karena perbuatan tersangka merupakan hal yang tidak normal bagi kaum laki-laki. “Tersangka bisa dikatakan sebagai predator anak, rencananya akan kita tes kejiwaannya,” tegasnya.
Sementara tersangka Zaba, mengaku kalau dirinya nekat mencabuli murid laki-lakinya, karena bernafsu ketika melihat anak-anak tersebut. “Saya nafsu Pak, karena dulu waktu saya kecil, saat masih duduk di bangku kelas tiga SD, saya pernah jadi korban sodomi juga,” kata pria gemulai yang sudah beristri ini.
Menurut tersangka, dirinya sudah 10 tahun mengajar di SDN Ujung Tanjung itu. “Selama mengajar, saya pindah-pindah mata pelajaran. Terakhir saya tugas di bagian perpustakaan,” terangnya. Perbuatan cabul pertama kali dilakukan terhadap korban berinias Wrd dan Rf, pada tahun 2014 lalu.
Waktu itu dia (Wrd dan Rf) masih kelas 6 SD. Keduanya bawaannya seperti banci, dan sering main ke rumah tersangka. ‘’Saat saya ajak main, dia mau. Mulai saat itu, saya mulai nafsu dengan anak laki-laki lainnya. Seingat saya ada 9 orang, terakhir pada bulan Agustus ini saya lakukan dengan korban Ow, murid saya kelas 6 SD. Sebelumnya saya ajak dulu nonton film porno,” akunya.
#Janda Dicabuli Kakak Ipar
Sementara itu, karena tak tahan telah menjadi korban pemerkosaan yang telah dilakukan oleh kakak iparnya sendiri, seorang janda beranak satu berinisial RK (38), kemarin (31/8) sekitar pukul 08.30 WIB mendatangi Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polres OKU untuk melaporkan peristiwa yang dialaminya.
Kedatangan warga Tanjung Agung, Kecamatan Baturaja Barat, OKU ini, ditemani oleh ayuk kandung korban yakni HR (39), yang tak tahan melihat derita dialami adiknya yang diperkosa oleh AJ (45), yang tak lain suaminya sendiri. Namun, belum sempat melaporkan peristiwa yang dialaminya tersebut ke petugas, korban RK jatuh pingsan, dan kemudian disarankan untuk dibawa ke rumah sakit guna mendapat perawatan lebih lanjut terlebih dahulu.
“Tadi korban memang sempat datang ke polres untuk melaporkan peristiwa yang dialaminya. Namun karena pingsan, korban terpaksa di rawat di rumah sakit,” ungkap Kapolres OKU AKBP Leo Andi Gunawan SIk MPP, melalui Kanit PPA Brigadir Soleh saat dikonfirmasi.
Dikatakan Soleh, pihaknya siap menerima dan memproses laporan dari korban. Namun hingga saat ini, pihaknya belum menerima laporan dari korban maupun kakak korban yang tadi menemaninya ke kantor polisi. “Hingga saat ini kita masih menunggu laporan dari korban maupun keluarga korban,” pungkas Bripka Soleh.
Sementara berdasarkan informasi berhasil dihimpun, korban RK bersama anak laki-lakinya memang menumpang tinggal di rumah ayuknya HR, dan suaminya AJ, di Kelurahan Tanjung Agung. Selama tinggal di sana, korban berjualan di rumah kakaknya tersebut.
“Suami saya itu sudah tiga tahun menganggur. Sementara saya berjualan sayur keliling, dan adik saya berjualan di rumah. Mungkin saat saya berjualan inilah, dia (AJ,red) pertama kali memperkosa adik saya,” ungkap HR.
Menurut HR, dirinya pernah mempergoki aksi AJ saat berbuat cabul alias tak senonoh kepada RK. Namun saat itu dirinya diancam akan dibunuh jika berani melaporkan peristiwa tersebut ke polisi. “Saya pernah mempergokinya saat mencabuli adik saya, namun dia mengancam akan membunuh kami,” ungkap HR.
Meski sudah tahu adiknya diperkosa suaminya sendiri, HR hanya bisa menahan emosi dan amarah. Kata dia, suaminya selalu mengancam akan membunuh mereka berdua. Jadinya HR takut. Tapi imbasnya AJ makin liar di rumah. Prilaku seksnya makin menjadi-jadi untuk mencabuli korban. Kata HR, suaminya sering mencumbui adiknya di depan matanya. Dia pun hanya bisa melihat saja.
“Saya melihat adik saya ditelanjangi, diciumi dan dielus-elus. Tapi saya tak rela saat dia mau meniduri adik saya. Makanya sering saya halau. Kalau bagian atas (mencumbui bagian dada ke atas) biarlah, tapi jangan sampai dia memperkosanya,” katanya.
Itu pun menurut HR, saat dia menghalangi suaminya untuk meniduri adiknya, AJ langsung menganiayanya. Kadang tubuh HR ditendang dan dua malam lalu AJ menikam lehernya dengan sebuah sendok makan. “Ini leher saya ditusuknya pake sendok tapi tidak apa-apa. Untung ada anak saya. Semalam (kemarin malam, red) dia menendang perut saya karena saya larang dia memperkosa adik saya,” ungkapnya. (jem/len)
No Responses